Investor Kakap Tolak Rencana Tesla Beri Gaji Jumbo ke Elon Musk

2 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemberian gaji superbesar untuk CEO Tesla, Elon Musk, menuai penolakan dari salah satu investor utama perusahaan tersebut. Dana Kekayaan Negara Norwegia (Norway’s Sovereign Wealth Fund) menyatakan akan menolak proposal kompensasi baru yang nilainya bisa mencapai USD 1 triliun atau setara dengan Rp 16,7 kuadriliun dalam kurun waktu sepuluh tahun.

Dikutip dari ABC News, Kamis (6/11/2025), penolakan itu disampaikan pada Selasa waktu setempat, menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tesla yang akan digelar Kamis. Dalam rapat tersebut, ada lebih dari selusin usulan yang akan diputuskan, namun isu terkait pemberian gaji besar untuk Elon Musk menjadi topik yang paling memicu perdebatan.

“Kami menghargai kontribusi besar yang telah diciptakan melalui visi Elon Musk. Namun, kami khawatir dengan besarnya total nilai kompensasi, risiko dilusi kepemilikan, dan ketergantungan perusahaan terhadap satu sosok kunci,” tulis Norges Bank Investment Management (NBIM), pengelola Government Pension Fund GlobalNorwegia, dalam pernyataannya. 

NBIM diketahui memiliki 1,16% saham Tesla dan menjadi salah satu pemegang saham institusional terbesar, dilansir dari ABC News.

Ada Investor yang Mendukung

Sementara itu, Baron Capital Management, yang menguasai sekitar 0,4% saham Tesla, justru mendukung penuh rencana gaji besar tersebut. Pendiri Baron Capital, Ron Baron, menilai kompensasi itu sepadan dengan peran besar Musk dalam membangun Tesla. 

“Elon adalah sosok utama di balik kesuksesan Tesla. Tanpa kerja keras dan standar tinggi darinya, perusahaan ini tidak akan pernah mencapai posisi seperti sekarang,” tulis Ron Baron.

“Ia telah mengubah arah industri transportasi, energi, dan robotika humanoid, serta menciptakan nilai besar bagi para pemegang saham,” tambahnya. 

Saat ini, Elon Musk masih menjadi pemegang saham terbesar Tesla dengan porsi 15,79% dari total saham beredar. 

Dilansir dari ABC News, dalam proposal Tesla, rencana gaji fantastis Musk akan diberikan dalam bentuk saham setara 12% dari total saham perusahaan yang dibagi ke dalam 12 tahap. Pemberian gaji besar ini hanya akan dilakukan jika Tesla berhasil mencapai target besar seperti peningkatan signifikan dalam produksi kendaraan, harga saham, dan laba operasional.

Orang Terkaya Dunia

Untuk diketahui, Elon Musk kembali menduduki posisi puncak, dengan kekayaan fantastis mencapai USD 497 miliar, atau sekitar Rp 8.281 triliun (Kurs Rp 16.660 per USD).

Elon Musk masih menjadi simbol ambisi dan inovasi global. Ia memimpin empat perusahaan besar yang masing-masing memainkan peran penting di masa depan, mulai dari mobil listrik, roket luar angkasa, kecerdasan buatan (AI), dan media sosial.

Musk pertama kali menjadi orang terkaya di dunia pada September 2021 dan menjadi orang terkaya di dunia hampir sepanjang tahun 2022—turun dari posisi teratas pada Desember 2022.

Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia pada 8 Juni 2023 dan mempertahankan nomor satu posisi hingga akhir tahun 2023. Ia turun ke posisi 2 pada 31 Januari 2024.

Musk kembali menjadi orang terkaya di dunia pada akhir Mei 2024, setelah startup-nya, xAI, mengumpulkan USD 6 miliar dari investor swasta dengan valuasi USD 24 miliar.

Menurut Musk, nilai xAI kini mencapai USD 80 miliar. Sementara itu, nilai SpaceX kini mencapai USD 400 miliar berdasarkan penawaran tender privat pada Agustus 2025 (naik dari USD 350 miliar pada Desember 2024).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |