KAI Operasikan Kereta Petani di Banten Hasil Inovasi Balai Yasa Surabaya

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan segera mengoperasikan kereta petani dan pedagang di rute Merak–Rangkasbitung, Banten. Program ini menjadi langkah awal untuk memperkuat ketahanan pangan, mendorong pemerataan ekonomi, sekaligus meningkatkan produktivitas sektor riil nasional.

"Tahap awal pengoperasian kereta petani dan pedagang akan diterapkan di wilayah Banten sebagai bentuk dukungan terhadap Program Asta Cita Pemerintah," ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (4/11/2025).

KAI melalui anak usahanya, KAI Commuter, kini menyiapkan konsep layanan transportasi berbasis rel yang dirancang untuk memperlancar distribusi hasil pertanian dan produk dagang lokal.

Kereta khusus tersebut merupakan inovasi karya Balai Yasa Surabaya Gubeng dan pertama kali diperkenalkan ke publik pada 15 Agustus 2025. Sebelumnya, kereta ini telah menjalani uji lintas perdana untuk memastikan aspek keselamatan dan kelayakan operasional sebelum beroperasi secara penuh.

Anne menegaskan, kehadiran kereta petani dan pedagang ini merupakan bukti kemampuan KAI menghadirkan layanan yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Transportasi berbasis rel, kata dia, punya peran penting dalam memperkuat rantai pasok dan mendorong ekonomi daerah.

“Melalui KAI Commuter, kami sedang menyiapkan konsep pengoperasian layanan yang akan membantu petani dan pedagang menjangkau pasar dengan lebih mudah, efisien, dan berbiaya terjangkau," ujarnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten 2023 mencatat terdapat 609.226 unit usaha pertanian perorangan di wilayah tersebut. Banyak petani masih menghadapi kendala distribusi hasil panen ke pasar, yang berdampak pada rendahnya nilai jual produk.

Karenanya, kehadiran kereta khusus ini diharapkan bisa menjadi solusi dalam mempercepat mobilitas hasil pertanian dan produk UMKM secara aman dan efisien.

Anne mengungkapkan, hasil survei terhadap pengguna Commuter Line Merak menunjukkan 81,23 persen penumpang petani dan pedagang mendukung hadirnya layanan ini. Sementara 6,94 persen penumpang dari Serang mengusulkan penyesuaian jadwal keberangkatan pagi antara pukul 07.00–08.00 WIB agar sesuai dengan jam operasional pasar tradisional.

Ia menegaskan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan menjadi prioritas utama. Karena itu, KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub terus memastikan kesiapan teknis dan operasional sebelum implementasi dilakukan.

Pada tahap awal, pengoperasian kereta petani dan pedagang akan difokuskan di lintas Rangkasbitung Line, dengan pola layanan yang memungkinkan proses bongkar muat hasil pertanian secara aman di sejumlah stasiun.

Sepanjang Januari–September 2025, pengguna Commuter Line Rangkasbitung mencapai 56,82 juta orang, naik 9,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. “Inovasi ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat ekonomi masyarakat melalui transportasi yang inklusif dan produktif,” pungkas Anne.