Liputan6.com, Jakarta Dua nama besar dunia investasi, Warren Buffet dan Ray Dalio. kembali menjadi sorotan setalah keduanya mengemukakan pandangan berbeda tantang emas. salah satu aset yang tengah bersinar di pasar global tahun 2025.
Kedua tokoh ini bukan hanya sekadar miliarder, tetapi juga ikon dalam dunia keuangan modern yang telah membentuk cara pandang banyak investor terhadap risiko dan peluang.
Warren Buffet, dikenal karena kesabarannya alam memilih saham bernilai jangka panjang dan kesuksesannya membesarkan Berkshire Hathaway menjadi konglomerat bernilai triliunan dolar AS.
Kekayaaan pribadinya kini diperkirakan mencapai USD 145 miliar, hasil dari pendekatan investasi yang berfokus pada fundamental bisnis dan arus kas nyata.
Sementara itu, Ray Dalio, pendiri hedge fund raksasa Bridgewater Associates, memiliki kekayaan lebih dari USD 15 miliar, dengan berinvestasi dengan cara diverifikasi dan mitigasi risiko makroekonomi.
Meski sama-sama dianggap "Dewa Investasi", keduanya memiliki pandangan yang sangat berbeda terhadap emas. Buffet menolak menganggap emas sebagai barang investasi produktif, sedangkan Dalio justru melihatnya sebagai "uang sejati" dan pelingdung nilai terbaik di tengah ketidakpastian global.
Perdebatan ini kian menarik karena terjadi di tengah lonjakan harga emas dunia sebesar 48 persen sepanjang 2025, jauh melampaui kenaikan indeks S&P 500 yang hanya tumbuh 17 persen. Pertanyaannya, siapa yang benar? Buffet atau Dalio?
Buffet Sebut Emas Tak Produktif dan Tak Hasilkan Nilai Tambah
Dalam surat tahunannya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway pada 2011, Warren Buffet menyebut emas sebagai "aset tidak produktif". Ia menilai logam mulia itu tidak menghasilkan apa pun selain nilai spekulatif yang bergantung pada persepsi investor.
"Jika Anda membeli satu ons emas hari ini tetap memiliki tepat satu tons emas dalam satu abad ke depan," tulis Buffet kala itu. "Karena emas tidak menghasilkan pendapatan atau laba. Nilainya tidak naik secara terpisah; nilainya hanya naik relatif terhadap mata uang fiat yang terdepesiasi seperti dolar AS," tambahnya.
Menurutnya, lebih baik menanam modal pada perusahaan produktif seperti Apple, Microsoft, dan Nvidia, yang menghasilkan barang dan jasa bernilai tambah serta membagikan dividen kepada pemegang saham. Ia berpendapat bahwa uang yang diinvestasikan pada emas tidak memberikan manfaat apa pun bagi perekonomian, berbeda dengan investasi di sektor rill yang menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan.
Ray Dalio: Emas Adalah Uang Sejati di Tengah Krisis Global
Berbanding terbalik dengan Buffet, Ray Dalio justru menilai emas sebagai aset penting di masa ketidakpastian. Ia menganggap emas bukan sekedar komoditas, tetapi bentuk uang paling stabil yang diakui sepanjang sejarah manusia.
Dalam berbagai wawancara dan pidatonya, termasuk di Forum Ekonomi Greenwich Oktober 2025, Dalio menegaskan bahwa situasi ekonomi global saat ini menyerupai krisis 1970-an, di mana inflasi tinggi, utang menumpuk, dan dolar AS terdepresiasi.
Dengan utang nasional AS yang menembus USD 38 triliun dan defisit anggaran mencapai USD 1,8 triliun, Dalio memperingatkan bahwa pemerintah kemungkinan besar akan melunasi utangnya melalui pencetakkan uang dalam jumlah besar, yang pada akhirnya menurunkan daya beli dolar. Dalam kondisi seperti ini, kata Dalio, emas berperan sebagai pelindung nilai (hedge) terhadap inflasi dan ketidakpastian moneter.
"Investor sebaiknya mempertimbangkan untuk menempatkan hingga 15 persen portofolio mereka dalam bentuk emas," saran Dalio saat berbicara di Forum Ekonomi Greenwich pada bulan Oktober.
Ia menambahkan bahwa bagi investor ritel, plihan seperti ETF iShares Gold Trust (GLD) bisa menjadi cara praktis untuk memiliki eksposur terhadap emas tanpa harus menyimpan emas fisik.
Siapa yang Benar? Antara Nilai Produktif atau Nilai Keamanan
Jika dilihat dari sisi historis, emas memberikan imbal hasil tahunan rata-rata 7,96 persen selaama 30 tahun terkahir, sedangkan S&P 500 mencatat rata-rata 10,6 persen dalam periode yang sama. Artinya, dari sisi pertumbuhan jangka panjang, pendapat Buffet lebih unggul. Namun, dalam masa krisis ekonomi dan pelemahan mata uang, emas terbukti menjadi aset pelindung yang tangguh, mendukung argumentasi Dalio.
Para analis menilai, kedua pandangan ini bisa saling melengkapi. Buffet benar daalam konteks pasar yang stabil dan produktif, sementara Dalio lebih tepat ketika dunia sedang mengalami guncangan ekonomi global. Sebagian besar penasihat keuangan merekomendasikan alokasi emas antara 5-10 persen dalam portofolio untuk menyeimbangkan risiko.
Baik Buffet maupun Dalio, mereka memiliki landasan logis yang kuat. Buffet menekankan nilai produktif dan pertumbuhan jangka panjang, sedangkan Dalio fokus pada perlindungan terhadap ketidakpastian.
Dalam dunia investasi modern , strategi seimbang antara keamanan Dalio dan Produktivitas Buffet bisa menjadi kunci menghadapi ketidakpastian ekonomi 2025.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5380907/original/068444200_1760438140-men9.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401846/original/058800900_1762230041-1000143683.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5312259/original/015934700_1754912642-Gemini_Generated_Image_3dknxr3dknxr3dkn.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5387428/original/053594900_1761041499-WhatsApp_Image_2025-10-21_at_06.51.54.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4826292/original/095830100_1715176226-fotor-ai-20240508204955.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401531/original/084199300_1762190344-IMG_8642.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401510/original/090432000_1762179403-WhatsApp_Image_2025-11-03_at_21.02.57.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3352151/original/051235700_1610959710-20210118-Emas-Antam-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395143/original/048751800_1761658207-Menteri_Energi_dan_Sumber_Daya_Mineral__ESDM___Bahlil_Lahadalia-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3975025/original/099793100_1648205102-20220325-Harga-emas-pegadaian-naik-ANGGA-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4066834/original/034753100_1656461868-Harga_Minyak_AFP.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4723189/original/060727400_1705921940-fotor-ai-20240122181141.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4840662/original/091149300_1716444801-WhatsApp_Image_2024-05-23_at_1.02.36_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1427437/original/d5a0820ab4284634c1e0bc08ee4cb815-027825300_1480998570-tesla.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2833304/original/055774200_1561020095-20190619-BI-Tahan-Suku-Bunga-Acuan-6-Persen6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5366177/original/014783900_1759219460-PHOTO-2025-09-30-14-39-35.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5394042/original/018682800_1761624164-1000019693.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5393783/original/089320700_1761611913-Menteri_Keuangan_Purbaya_Yudhi_Sadewa_saat_ditemui_di_kantor_Kementerian_Keuangan__Selasa__28102025_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401480/original/007494400_1762172605-RNW06365.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5002972/original/087019100_1731428239-WhatsApp_Image_2024-11-12_at_22.55.14.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4103059/original/076150000_1658923818-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572281/original/057307700_1694504761-merve-sensoy-UEb7vAqYb4U-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1095897/original/096862700_1451317311-Gedung-PPATK-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305552/original/006464400_1754356170-IMG-20250805-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303419/original/005458100_1754102666-1000012531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4065432/original/001612500_1656325087-WhatsApp_Image_2022-06-27_at_5.08.03_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4729966/original/074920500_1706586460-taro-ohtani-5T5zmIqs0AM-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321249/original/062289700_1755667530-IMG-20250820-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286993/original/074006200_1752805243-d2d1ee03-3c3f-44c2-ad85-75e9d1363e62.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1071006/original/007793200_1448870952-20151130-Harga-Emas-Kembali-Buyback-AY3.jpg)