Garuda Indonesia dan Whoosh Sama-Sama Terlilit Utang, Bagaimana Nasibnya?

7 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta Analis Kebijakan Transportasi Azas Tigor Nainggolan, menyoroti masalah utang yang sangat besar sedang melilit dua alat transportasi publik milik Republik Indonesia.

Kereta cepat Whoosh memiliki utang Rp 120 triliun dari Cina dan perusahaan maskapai penerbangan Garuda memiliki hutang Rp 185 triliun dari banyak pihak.

"Berbagai kontroversi muncul akibat isu hutang kereta cepat Indonesia Cina (KCIC) Whoosh," kata Azaz dikutip dari keterangannya, Minggu (2/11/2025).

Ada isu korupsi pengelembungan pembangunan konstruksi dan isu penghentian pembangunan lanjutan Whoosh ke Surabaya sesuai perencanaan awal.

Garuda juga diterpa isu korupsi dari banyak pihak seperti penyewa pesawat, pembelian dan perawatan spare part pesawat hingga makanan untuk penumpangnya serta pembubaran maskapai Garuda.

Kata Azaz, beberapa hari ini di media massa Danantara Suntik Rp 30 Triliun ke Garuda Lewat Private Placement. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan membantu penyehatan kinerja PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) yang akan dilakukan oleh anak usaha Danantara, yaitu PT. Danantara Asset Manajement (Persero).

Sudah lima tahun ini memang perusahaan penerbangan milik pemerintah Indonesia ini terus diresahkan oleh hutang Rp 185 triliun. Akibat hutang yang melilit lama ini Garuda sempat mau dibubarkan oleh pemerintah.

Upaya Pemerintah

Azaz menilai, masalah utang dan kemungkinan bubar atau bangkrutnya Garuda membuat pemerintah menghidupkan kembali perusahaan maskapai milik pemerintah yakni Pelita Air.

Menghidupkan kembali Pelita Air ini sebagai langkah menyiapkan sayap pengganti penerbangan maskapai Garuda jika harus dibubarkan sebagai maskapai milik pemerintah masih ada gantinya.

"Pelita hidup terang dan terbang kembali dengan baik sampai hari ini dan lebih baik dari Garuda terbang dengan penuh luka hutang akibat dikorupsi banyak tokoh. Garuda selama hidupnya memang digerogoti oleh banyak tokoh yang serakah membuat Garuda penuh luka hutang," ujarnya.

Banyak tokoh yang menitip pendapatan korup melalui proyek-proyek di Garuda hingga akhirnya dililit hutang hingga sekarang Rp 185 triliun. Akhirnya dibuat kesepakatan dengan banyak pihak yang memberi hutang Garuda penundaan pembayaran hingga 30 tahun ke depan.

"Semoga saja setelah 30 tahun nanti dapat dibuat mekanisme pembayaran hutangnya agar tidak ikut menghancurkan para mitra bisnisnya," ujarnya.

Kontroversi KCIC

Disisi lain, kontroversi pembangunan KCIC atau kereta cepat Whoosh. Sekarang ini barulah banyak pihak mempersoalkan ada korupsi "mark up" penggelembungan biaya pembangunan Whoosh hingga 3 kali lipat dari biaya sebenarnya.

Korupsi pembangunan itu membuat kereta cepat Whoosh memiliki hutang hingga Rp 120 triliun. Akibatnya banyak pihak mempertanyakan keberlanjutan proyek bisnis layanan kereta cepat Whoosh dengan alasan tidak prioritas dilanjutkan pembangunan dan pengembangan bisnis layanan hingga ke Surabaya sesuai rencana awal.

"Berbagai pendapat mengemuka meminta menghentikan Whoosh cukup sampai Bandung, Jawa Barat seperti sekarang. Ada juga pendapat yang mengusulkan tetap dilaksanakan rencana awal pembangunan Whoosh dari Jakarta hingga Surabaya, Jawa Timur," ujarnya.

Sementara itu, soal hutang Whoosh Rp 120 triliun pada Cina disepakati ada perpanjangan waktu hingga 60 tahun. Kesepakatannya adalah mulai tahun 2026 nanti Whoosh akan membayar cicil Rp 2 triliun setiap tahun hingga 60 tahun.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |