Getol Transformasi, Peruri Kini Fokus ke 4 Pilar Bisnis Ini

4 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta Sebagai perusahaan BUMN yang tengah bertransformasi menjadi penyedia layanan GovTech dan Digital Security, Peruri kini berfokus pada empat pilar bisnis utama.

Hal tersebut terungkap dalam kunjungan Telkom University di Kantor Peruri Jakarta. Kunjungan ini dalam rangka penjajakan kerja sama Program Kampus Berdampak dan hilirisasi Aplikasi Ijazah Digital. 

Empat pilar bisnis utama Peruri antara lain Banknote Printing Technology, Security Printing Technology, Digital Security Technology, dan Government Technology. Inovasi digital seperti e-Meterai, Peruri Sign, dan Ijazah Digital merupakan bentuk komitmen PERURI dalam memperkuat kedaulatan data nasional dan menciptakan infrastruktur kepercayaan digital yang andal bagi masyarakat.

Direktur Digital Business Peruri, Farah Fitria Rahmayanti, menekankan pentingnya membangun budaya keamanan digital berbasis kepercayaan dan integritas.

“Budaya keamanan digital harus dibangun di atas dasar kepercayaan. Melalui kolaborasi seperti ini, kita tidak hanya membangun sistem, tetapi juga menyiapkan generasi yang mampu menjaga integritas data dan keaslian identitas di era digital,” ujarnya.

Telkom University telah bekerja sama dengan Peruri sejak 2022 dalam implementasi ijazah digital yang menjamin keaslian dan keamanan dokumen akademik.

Kolaborasi antara Peruri dan Telkom University mencerminkan visi bersama untuk memperkuat daya saing nasional melalui pendidikan, teknologi, dan keamanan digital.

Dengan menggabungkan keunggulan akademik dan infrastruktur kepercayaan digital, kedua institusi ini berkomitmen mencetak talenta unggul yang siap berkontribusi dalam membangun ekosistem digital Indonesia yang inklusif, berintegritas, dan berdaulat.

Nilai Ekonomi Digital Indonesia Diproyeksi Tembus Rp 1.789 Triliun pada 2025

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menekankan pentingnya membangun ekosistem digital yang tangguh. Hal tersebut diungkapkan Tiko, panggilan akrabnya dalam Digital Resilience Summit 2025 yang digelar PERURI bersama PT Xynexis International.

“Indonesia adalah salah satu komunitas digital terbesar di dunia dengan nilai ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai USD 109 miliar (sekitar Rpp 1.789 triliun) pada 2025. Namun, di balik potensi itu, kita menghadapi ancaman serius seperti serangan siber yang menargetkan sektor strategis. Kita harus lebih siap menghadapi tantangan ini bersama-sama,” ujar dia, dikutip Senin (15/9/2025).

Sementara itu, Direktur Utama PERURI, Dwina Septiani Wijaya menegaskan bahwa acara ini adalah momentum strategis bagi PERURI.

“Digital Resilience Summit 2025 menjadi wadah strategis bagi PERURI untuk memperkuat kontribusi dalam membangun ekosistem teknologi dan keamanan digital di Indonesia. Di era disrupsi yang penuh risiko, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar kedaulatan digital Indonesia tetap terjaga,” kata Dwina.

CEO PT Xynexis International, Eva Noor, menambahkan bahwa topik besar seperti keamanan siber, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), quantum computing, dan privasi data harus dikerjakan secara terintegrasi.

“Forum ini menjadi ruang bersama bagi pemerintah, industri, dan akademisi untuk mencari solusi konkret agar Indonesia benar-benar siap menghadapi masa depan digital,” ujarnya. 

Hadapi Serangan Siber

Acara bergengsi bertema “Integrating Cybersecurity, AI, Quantum & Privacy for Enterprise Resilience” ini mempertemukan pemimpin industri, regulator, akademisi, dan komunitas teknologi untuk membahas isu-isu krusial dalam membangun ketahanan digital bangsa.

“Kalau kita melihat sebenarnya ancaman AI dan kuantum itu kan terjadi setiap hari, tapi dengan perubahan teknologi kita harus ready," tutur Direktur Digital Business PERURI, Farah Fitria Rahmayanti.

Farah menekankan masterclass ini digelar untuk memperkuat pemahaman semua pihak dalam menghadapi risiko digital seperti serangan siber dan deepfake. Ia menyebut jika tidak siap maka apa yang sudah dibangun akan mudah diserang.

“Dengan ini makanya kita buat masterclass untuk memastikan kita bisa mengintegrasikan cyber security, AI, dan kuantum teknologi agar data privacy tetap terjaga,” tambah Farah.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |