Hari Perhubungan Nasional: Sejarah Singkat, Penggagas hingga Tema Harbubnas 2025

2 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Setiap 17 September diperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas). Peringatan Hari Perhubungan Nasional ini berdasarkan pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK.274/G/1971 pada 26 Agustus 1971.

Mengutip laman dishub.indramayukab.go.id, Rabu, (17/9/2025), sesuai dengan  SK.274/G/1971 pada 26 Agustus 1971 peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) mempunyai tiga tujuan utama antara lain:

1.Meningkatkan rasa kebersamaan dan jiwa krosa insan perhubungan dengan mitra kerja jasa perhubungan pada umumnya

2.Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab untuk selalu ikut membudayakan peningkatan pelayanan yang lebih baik

3.Meningkatkan penghayatan dan pengamalan Lima Citra Manusia Perhubungan

Adapun Harhubnas menjadi bagian dalam daftar hari penting nasional untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan dari empat sektor transportasi antara lain darat, laut udara dan perkeretapian yang terintegrasi dalam mewujudkan konektivitas di Indonesia.

Menteri perhubungan pun mewujudkan tujuan itu dengan berkomitmen terus meningkatkan kualitas dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi yang saling bersinergi dalam mewujudkan transportasi yang aman, nyaman dan selamat di Indonesia.

Dua manfaat dalam hari perhubungan nasional itu. Pertama, terbentuknya jiwa korsa dan kebersamaan seluruh anggota keluarga besar sektor perhubungan.

Kedua,terciptanya apresiasi positif stakeholder dan masyarakat terhadap organisasi dan insan perhubungan yang saat ini terus menerus berubah untuk menjadi lebih baik dalam upaya peningkatan keselamatan dan pelayanan jasa transportasi.

Penggagas Hari Perhubungan Nasional

Tokoh kunci di balik penyatuan peringatan ini adalah Frans Seda, Menteri Perhubungan RI kala itu. Melalui inisiatifnya, seluruh hari bakti sektor transportasi disatukan menjadi satu peringatan nasional yang kini kita kenal sebagai Hari Perhubungan Nasional.

Sebelum tahun 1971, sektor transportasi di Indonesia merayakan hari jadi atau hari bakti secara terpisah-pisah. Misalnya, sektor pelabuhan memiliki Hari Bakti pada 5 September, sektor pos dan telekomunikasi pada 26 September, dan sektor kereta api pada 27 September. Peringatan yang berbeda-beda ini menimbulkan tantangan dalam koordinasi dan efisiensi.

Melihat kondisi tersebut, Menteri Perhubungan RI Frans Seda mengambil inisiatif untuk menyatukan peringatan-peringatan tersebut. Penetapan Hari Perhubungan Nasional secara resmi dilakukan melalui Keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor SK. 274/G/1971 yang diterbitkan pada tanggal 26 Agustus 1971. 

Peringatan Harhubnas pertama kali diselenggarakan pada 17 September 1973 di Silang Monas, Jakarta. Sejak saat itu, Harhubnas diperingati secara serentak oleh seluruh lembaga perhubungan di Indonesia, tidak hanya sebagai momen mengenang peristiwa bersejarah, tetapi juga sebagai motivasi bagi insan transportasi untuk terus berinovasi dan melayani masyarakat.

Tema Hari Perhubungan Nasional 2025

Mengutip laman dephub.go.id, tema Hari Perhubungan Nasional pada 2025 yaitu Bakti Transportasi untuk Negeri.

Sekretaris Jenderal Antoni Arif Priadi menuturkan, momentum Hari Perhubungan Nasional dapat dipakai untuk memperkokoh tekad memberikan bakti layanan transportasi yang semakin baik bagi bangsa dan negara.

”Ini bukan sekadar slogan, tapi komitmen nyata dari seluruh insan transportasi untuk menghadirkan layanan transportasi terbaik sebagai wujud bakti pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia,” kata Sesjen Antoni, Selasa, 26 Agustus 2025 dikutip dari laman dephub.go.id.

Harhubnas 2025 ini menggambarkan semangat kolaboratif dan pengabdian insan transportasi dalam membangun sistem transportasi nasional yang terintegrasi, berkelanjutan, serta berorientasi pada keselamatan.

Peran Strategis Transportasi

Sementara itu, logo yang dibuat merepresentasikan peran strategis transportasi sebagai penggerak utama konektivitas dan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia, baik pada sektor darat, laut, udara, serta perkeretaapian.

”Peran Kemenhub harus mampu menunjang, membantu, serta mendukung program Asta Cita. Ketahanan pangan, ketahanan energi, ketahanan air, Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, ini perlu kita dukung dan menjadi penting,” ujar Sesjen Antoni.

Peringatan Harhubnas menjadi sarana mempererat kebersamaan dan jiwa korsa insan perhubungan dengan mitra kerja pada bidang transportasi. Harhubnas juga mengingatkan pada pentingnya meningkatkan kualitas pelayanan, memperkuat kesadaran, serta mengamalkan nilai-nilai luhur yang tercermin dalam Lima Citra Manusia Perhubungan.

Untuk memupuk rasa bangga dan kebersamaan bagi seluruh insan transportasi, terdapat sejumlah kegiatan yang akan dilakukan seperti edukasi dan apresiasi pengabdian dosen kepada masyarakat, penghargaan pejuang transportasi, serta kompetisi olahraga internal.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |