Indonesia Bidik jadi Poros Maritim Dunia, Pekerja Galangan Kapal Harus Terampil

14 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta Kompetensi tenaga kerja galangan kapal menjadi modal penting Indonesia jadi poros maritim dunia. Indonesia sendiri memiliki posisi strategis Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia.

Dengan lebih dari 17.000 pulau dan garis pantai terpanjang kedua secara global, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor kemaritiman yang memainkan peran vital dalam pertumbuhan ekonomi nasional maupun global.

Letak geografis Indonesia yang berada di jalur laut utama dunia menjadikannya pusat strategis dalam mendukung transportasi laut yang aman dan efisien.

Berkaca dari hal tersebut, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI menyelenggarakan Sertifikasi Juru Las (Welder) yang diikuti oleh 14 industri galangan kapal di Kalimantan Timur.

Melalui kegiatan ini, BKI berkomitmen mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja nasional, sekaligus memperkuat daya saing sektor galangan kapal Indonesia.

Kepala Unit TJSL PT. BKI (Persero) Arif Bijaksana Prawira Negara mengatakan program ini untuk meningkatkan tenaga kerja galangan kapal.

"Sebagaimana tujuan dari program ini yakni untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja Galangan Kapal secara teknis, keselamatan kerja, hingga kesiapan untuk bersaing di pasar industri maritim,” ujar Arif, Sabtu (1/11/2025).

Peningkatan Kemampuan Teknis

Sementara itu, Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, Eka Cahyana Adi, turut memberikan apresiasi atas kolaborasi berbagai pihak dalam menyukseskan program ini juga menjelaskan selama mengikuti pelatihan (refreshment), peserta dibimbing langsung oleh instruktur berpengalaman untuk memperdalam teknik pengelasan.

"Dalam tahapan sertifikasi BKI, peserta melakukan proses pengelasan yang disaksikan langsung oleh Surveyor BKI guna memastikan kompetensi teknis telah sesuai dengan standar. Selanjutnya, hasil pengelasan berupa test-piece akan diuji menggunakan metode pengujian pengelasan di laboratorium,” ujar Eka.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi sarana peningkatan kemampuan teknis, namun juga memperkuat kolaborasi antar lembaga yakni dunia industri, lembaga pelatihan, dan lembaga sertifikasi seperti PT BKI Persero dalam mencetak SDM yang unggul, tersertifikasi, dan berdaya saing tinggi.

Emisi Jadi Tantangan Industri Pelayaran Indonesia

Sebelumnya, sebagai negara kepulauan, sektor pelayaran memiliki peran vital bagi perdagangan dan mobilitas nasional. Transformasi menuju pelayaran ramah lingkungan menjadi kunci agar Indonesia tidak hanya mampu memenuhi komitmen Paris Agreement, tetapi juga memperkuat daya saing ekonomi dan keberlanjutan maritim.

Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup, Ary Sudijanto mengatakan Indonesia berkomitmen untuk menjaga lingkungan laut hingga kualitas udara. Hal ini untuk mengurangi dampak emisi gas rumah kaca di sektor kelautan.

"Agar Indonesia dapat melangkah lebih terarah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor pelayaran. Keputusan yang diambil hari ini akan membawa dampak penting, tidak hanya bagi industri, tetapi juga bagi masa depan generasi mendatang," katanya, Senin (29/9/2025).

Sejalan dengan hal tersebut, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) terus jalankan pengurangan emisi di sektor maritim. BKI pun hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Penetapan Langkah Strategis Indonesia dalam Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca di Bidang Pelayaran.

Diskusi dalam kegiatan ini menyoroti langkah Indonesia dalam menyikapi kesepakatan IMO Net Zero Framework (IMO NZF) yang disetujui pada April 2025 dan akan diadopsi dalam amandemen MARPOL Annex VI pada Oktober mendatang.

Bagi Indonesia, kebijakan ini bukan hanya kewajiban internasional, tetapi juga kesempatan untuk melindungi lingkungan laut, memperbaiki kualitas udara, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Melalui partisipasi aktif dalam forum ini, BKI berkontribusi pada penyelarasan pandangan lintas lembaga, agar Indonesia dapat melangkah lebih terarah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor pelayaran. Keputusan yang diambil hari ini akan membawa dampak penting, tidak hanya bagi industri, tetapi juga bagi masa depan generasi mendatang.

Klasifikasi jadi Kunci Dasar Keselamatan Pelayaran

PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan keselamatan penumpang kapal di seluruh Indonesia, khususnya pada penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Salah satunya dengan menggelar Safety Workshop Kapal Penyeberangan.

Diskusi ini digelar untuk mencari solusi konkret demi memperkuat sistem keselamatan pelayaran. Termasuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya profesionalisme dan kepatuhan dalam operasional kapal penyeberangan serta dengan adanya workshop ini sebagai langkah perbaikan dan kolaborasi, kewaspadaan pemilik kapal hingga kru yang memahami kondisi kapalnya dapat ditingkatkan.

Di kegiatan ini juga para peserta mendapatkan berbagai materi meliputi materi live saving appliances dan cargo securing lashing, materi stability booklet dan case study cara pembacaan, serta materi studi kasus dan safety awareness.

"Harapan kami, dengan adanya kolaborasi ini safety itu bisa kita tingkatkan bersama," kata Direktur PT BKI (Persero), Arief Budi P  dalam keterangan tertulis, Senin (18/8/2025).

Menurut dia, klasifikasi dan pemastian merupakan salah satu prinsip dasar dari keselamatan pelayaran karena dalam proses sertifikasi BKI juga menetapkan batasan-batasan teknis seperti kapasitas muatan maksimum, dimensi kapal, hingga kelengkapan instrumen keselamatan serta operator diwajibkan mematuhi semua ketentuan tersebut.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |