Kolaborasi Global di CreatorWeek Macao 2025: Kreativitas Jadi Motor Ekonomi Baru

Liputan6.com, Jakarta - Ajang CreatorWeek Macao 2025 menjadi panggung global bagi pelaku industri kreatif, teknologi, dan pariwisata untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. Diselenggarakan oleh Macao Government Tourism Office (MGTO), acara ini mempertemukan ratusan kreator digital, pemimpin startup, pembuat kebijakan, serta akademisi dari berbagai negara untuk membahas masa depan ekonomi kreator dan inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI).

Selama 5 hari, Makau berubah menjadi episentrum ide dan kreativitas digital Asia. Dengan tema besar “Innovate, Create, Connect”, CreatorWeek Macao 2025 menyoroti bagaimana teknologi, budaya, dan pariwisata dapat berpadu untuk membentuk ekonomi baru yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Makau Bergerak dari Destinasi Wisata ke Ekosistem Inovasi

Direktur MGTO, Maria Helena de Senna Fernandes, dalam sambutan pembukaan menyebut bahwa CreatorWeek merupakan bagian dari strategi jangka panjang Makau untuk memperluas identitasnya dari kota wisata dan hiburan menjadi pusat kreativitas dan inovasi digital di kawasan.

“Kami ingin Macao dikenal bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai tempat di mana ide-ide besar dan kreativitas global berkembang,” ujar Fernandes.

Fernandes menambahkan, sektor pariwisata Makau kini tengah bertransformasi menjadi ekosistem kreatif yang lebih dinamis, melibatkan para pembuat konten, seniman digital, dan perusahaan teknologi. Ia menilai ekonomi kreator akan menjadi motor baru bagi pertumbuhan ekonomi kota, sejalan dengan arah kebijakan pemerintah Makau untuk diversifikasi ekonomi di luar sektor kasino.

MGTO juga berencana memperluas kemitraan dengan universitas, lembaga riset, serta komunitas kreatif internasional guna memperkuat kapasitas lokal dalam bidang inovasi, pemasaran digital, dan promosi destinasi berbasis konten.

Dalam sesi diskusi Ben Wong, Chief Marketing Officer Google Greater China, menegaskan bahwa kecerdasan buatan telah mengubah paradigma industri kreatif di seluruh dunia.

“AI bukan pengganti manusia, tapi alat yang memperkuat potensi kreatif kita. Teknologi ini memberi ruang bagi siapa pun untuk berkreasi lebih cepat dan lebih cerdas,” ujar Wong di hadapan ratusan peserta.

Menurutnya, teknologi generatif seperti text-to-image dan AI video synthesis kini menjadi sarana utama bagi kreator untuk mengembangkan karya dengan efisiensi tinggi, tanpa kehilangan unsur orisinalitas. Ia menambahkan, tantangan berikutnya adalah memastikan agar penggunaan AI tetap etis dan tidak menyingkirkan nilai manusia dalam proses kreatif.

Dalam forum bertajuk “Creator Economy: Powering Growth Beyond Content”, sejumlah panelis menyoroti fenomena pertumbuhan ekonomi kreator yang kian signifikan di Asia. Laporan yang dibahas menunjukkan bahwa lebih dari 200 juta orang di dunia kini berprofesi sebagai kreator digital, dengan nilai ekonomi mencapai ratusan miliar dolar AS.

Selain AI, topik lain yang mencuri perhatian adalah penerapan blockchain untuk melindungi hak cipta dan menciptakan sistem pendapatan yang lebih adil bagi kreator.

Sejumlah startup Web3 yang hadir dalam acara ini memperkenalkan sistem smart contract yang memungkinkan kreator menerima royalti otomatis setiap kali karya mereka digunakan di platform digital.

“Blockchain membuka jalan bagi model ekonomi kreator yang lebih adil, di mana setiap karya bisa dilacak, divalidasi, dan diberi nilai secara langsung tanpa perantara,” ujar salah satu pendiri platform CreativeChain, startup asal Singapura yang menjadi peserta utama konferensi.

Dengan sistem ini, karya digital seperti musik, gambar, tulisan, dan video dapat dipertahankan nilai kepemilikannya secara transparan. Para pembicara juga menyoroti potensi Non-Fungible Token (NFT) sebagai sarana pencatatan kepemilikan yang lebih aman bagi konten kreatif.

Selama penyelenggaraan CreatorWeek Macao 2025, berbagai kegiatan digelar di beberapa lokasi penting seperti Macao Science Center, Creative Industries Zone, dan Galaxy International Convention Center.

Selain forum dan konferensi, acara ini juga menampilkan AI Art Exhibition, Creator Market.

MGTO menilai kegiatan ini memiliki dampak ekonomi yang signifikan, terutama bagi sektor pariwisata dan bisnis kreatif lokal. Banyak peserta memanfaatkan kesempatan ini untuk menjajaki kolaborasi, mempromosikan produk digital, dan memperluas jaringan bisnis.

“CreatorWeek Macao menjadi wadah di mana ide global bertemu dengan energi lokal,” kata Maria Helena de Senna Fernandes menutup acara. “Kami percaya kreativitas adalah kunci masa depan ekonomi Makau.”

Dengan suksesnya penyelenggaraan CreatorWeek Macao 2025, Makau kini memantapkan diri sebagai pusat dialog internasional bagi industri kreatif dan teknologi. Para peserta sepakat masa depan industri ini akan ditentukan oleh kemampuan beradaptasi terhadap teknologi baru, regulasi yang mendukung, serta kolaborasi lintas negara yang erat.

Ekosistem kreator kini bukan hanya tentang membuat konten, tetapi juga membangun nilai ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi. Dari Makau, pesan yang paling kuat menggema adalah kreativitas bila berpadu dengan teknologi dan inklusivitas dapat menjadi fondasi ekonomi digital di masa depan.