Konsep TOD Bikin Stasiun Tanjung Barat dan Pondok Cina Semakin Padat

3 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Pengembangan konsep transit oriented development (TOD) yang mengintegrasikan hunian vertikal seperti apartemen atau rusun dengan akses transportasi publik, turut mendongkrak jumlah penumpang di sejumlah stasiun KRL.

Sejumlah stasiun yang telah dikembangkan menjadi kawasan TOD, seperti Tanjung Barat, Pondok Cina, Pondok Ranji, dan Rawa Buntu, menunjukkan tren pertumbuhan penumpang yang sangat signifikan.

Stasiun Tanjung Barat menjadi contoh paling menonjol dari keberhasilan konsep ini. Sejak hadirnya kawasan hunian vertikal yang terhubung langsung dengan area stasiun pada pertengahan 2021, volume penumpang stasiun tersebut melonjak drastis.

Pada awal penyerahan unit hunian, rata-rata harian pengguna KRL Commuter Line di Stasiun Tanjung Barat sekitar 7.000 orang. Saat ini, volume pengguna harian di stasiun tersebut telah tumbuh lebih dari 100 persen, mencapai rata-rata 14.763 orang.

Senara, Stasiun Pondok Cina, yang juga dikembangkan dengan konsep serupa, mencatat pertumbuhan penumpang hampir 35 persen. Dari rata-rata awal 12.600 orang pada April 2023, kini stasiun tersebut melayani rata-rata 17.000 orang per hari.

"Lonjakan angka ini adalah validasi kuat bahwa keterpaduan antara hunian dan transportasi publik berhasil mendorong masyarakat beralih ke moda perjalanan yang lebih efisien, hemat waktu, dan ramah lingkungan," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Karina Amanda, Selasa (28/10/2025).

Promosi 1

TOD dan Program 3 Juta Rumah

Menurut Karina, pengembangan kawasan berbasis TOD selaras dengan program 3 juta rumah. Melalui sinergi antara pemerintah, pengembang properti, dan PT KAI (Persero) melalui anak usaha KAI Commuter.

Tren serupa juga terlihat di stasiun-stasiun wilayah aglomerasi barat, seperti Stasiun Tigaraksa, Maja, dan Cisauk, yang kini berkembang pesat menjadi kawasan hunian baru terintegrasi.

Volume pengguna KRL Commuter Line pada lintas tersebut juga terus bertumbuh. Tercatat pada 2023 sebanyak 62 juta lebih dan pada 2024 kemarin tumbuh 11,3 persen atau sebanyak 69 juta lebih pengguna.

"Sedangkan pada 2025 hingga September kemarin tercatat sudah sebanyak 56 juta lebih pengguna Commuter Line pada lintas tersebut," pungkasnya.

Flyover dan JPO Tenjo Siap Beroperasi, Bakal Urai Macet Perlintasan Sebidang

Sebelumnya, pembangunan Flyover dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor kini telah memasuki tahap akhir. Infrastruktur ini hadir sebagai solusi mengurangi kepadatan lalu lintas di sekitar perlintasan sebidang Stasiun Tenjo, yang selama ini menjadi titik rawan kemacetan. 

Peresmian Flyover dan JPO Tenjo akan melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Direktur Utama PT Mitra Abadi Utama Noer Indradjaja menjelaskan, proses pembangunan flyover dan JPO telah selesai. Sebagai bagian dari proses pemanfaatan infrastruktur ini, pihaknya selaku pengelola Kota Podomoro Tenjo telah melakukan serah terima aset kepada Pemkab Bogor.

"Infrastruktur ini adalah salah satu kunci pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menjadi kebutuhan utama bagi wilayah Tenjo yang kini menjadi tujuan investasi. Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Bogor dan PT KAI Daop 1 Jakarta yang terus mendukung pembangunan flyover dan JPO Tenjo," ujarnya, Sabtu (25/10/2025).

Proyek Flyover dan JPO Tenjo ini merupakan kolaborasi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, Agung Podomoro Group melalui anak usaha PT Mitra Abadi Utama, dan Pemkab Bogor. 

Operasionalisasi flyover dan JPO Tenjo diyakini bakal memperlancar lalu lintas jalan raya di sekitar dan operasional KRL Commuter Line Jabodetabek. Sehingga turut mempercepat mobilitas dan perputaran ekonomi di wilayah ini.

Groundbreaking 30 Maret 2024

Adapun proses peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Flyover dan JPO di depan Stasiun Tenjo dilakukan pada 30 Maret 2024 oleh Menteri Perhubungan (Menhub) periode sebelumnya, Budi Karya Sumadi. 

Groundbreaking ini merupakan kelanjutan dari pencanangan pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), PT KAI (Persero) dan PT Mitra Abadi Utama selaku pengembang Kota Podomoro Tenjo pada Oktober 2022 lalu.

Budi Karya Sumadi menyatakan, groundbreaking flyover dan JPO ini merupakan momen penting dalam meningkatkan aksesibilitas guna mendukung mobilitas masyarakat yang akan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan Tenjo. 

"Hal ini tentunya akan meningkatkan penggunaan moda transportasi umum. Sehingga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta memperkuat pelayanan KRL rute Jakarta-Rangkasbitung dan sebaliknya," ujar dia. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |