Melonjak Rp 12.000, Harga Emas Antam Cetak Rekor Termahal Lagi!

19 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menguat tinggi pada perdagangan Selasa ini. Harga emas Antam melonjak Rp 12.000 pada perdagangan hari ini dan mencetak rekor termahal sepanjang masa.

Pada Selasa (16/9/2025), harga emas Antam naik menjadi Rp 2.105.000 per gram dari perdagangan Senin kemarin yang berada di posisi posisi 2.093.000.

Demikian untuk harga emas untuk pembelian kembali (buyback) juga naik Rp 12.000 menjadi Rp 1.952.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.952.000 per gram.

Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam menyentuh rekor termahal. Rekor sebelumnya dicetak pada 11 September 2025 di angka Rp 2.095.000 per gram. Sedangkan untuk harga buyback termahal sebelumnya dibukukan pada 11 September 2025 di angka Rp 1.942.000 per gram.

Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi buyback akan dikenakan potongan pajak.

Untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal di atas Rp 10 juta, berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar:

  • 1,5% bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP)
  • 3% bagi non-NPWP

PPh 22 atas transaksi buyback akan dipotong langsung dari total nilai penjualan.

Berikut rincian harga emas Antam hari ini 16 September 2025:‎‎

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 1.102.500
  • Harga emas 1 gram: Rp 2.105.000
  • Harga emas 2 gram: Rp 4.150.000.
  • Harga emas 3 gram: Rp 6.200.000
  • ‎Harga emas 5 gram: Rp 10.300.000
  • ‎Harga emas 10 gram: Rp 20.545.000.
  • Harga emas 25 gram: Rp 51.237.000
  • ‎Harga emas 50 gram: Rp 102.395.000.
  • Harga emas 100 gram: Rp 204.712.000.
  • Harga emas 250 gram: Rp 511.515.000.
  • Harga emas 500 gram: Rp 1.022.820.000.
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 2.045.600.000.

Harga Emas Pecah Rekor Tertinggi, Pasar Tunggu Keputusan Suku Bunga The Fed

Harga emas kembali mencetak rekor baru seiring melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan turunnya imbal hasil obligasi. Fokus investor kini tertuju pada keputusan Federal Reserve (The Fed) terkait arah kebijakan suku bunga pekan ini.

Mengutip CNBC, Selasa (16/9/2025), harga emas di pasar spot naik 1,1% menjadi USD 3.680,80 per ons, setelah sempat menyentuh rekor USD 3.685,39 di awal sesi.

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 0,8% lebih tinggi di USD 3.719,00. Sepanjang pekan lalu, logam mulia ini sudah menguat sekitar 1,6%.

Pelemahan indeks dolar sebesar 0,3% ke level terendah satu minggu membuat emas lebih menarik bagi investor pemegang mata uang lainnya. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga sedikit melemah.

Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) pada Rabu mendatang, penurunan pertama sejak Desember. Namun, sebagian analis masih melihat kemungkinan pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 bps.

“Ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sudah sangat jelas saat ini,” ujar Wakil Presiden analis logam senior Zaner Metals Peter Grant.

Dinamika Politik

Ia menambahkan, The Fed mungkin masih akan melakukan satu hingga dua kali pemangkasan lagi sebelum akhir tahun.

Menurut Grant, target kenaikan harga emas selanjutnya berada di USD 3.700, lalu USD 3.730 dan USD 3.743 dalam jangka pendek.

Sebagai aset safe haven yang tidak memberikan imbal hasil, emas cenderung berkinerja baik di era suku bunga rendah.

Kondisi semakin diperkuat oleh laporan bahwa China kemungkinan melonggarkan aturan impor dan ekspor emas, sehingga mendorong lonjakan permintaan resmi maupun swasta.

Sementara itu, dinamika politik turut memberi tekanan pada The Fed. Presiden AS Donald Trump disebut ingin memperluas pengaruhnya atas kebijakan moneter, dan Senat membuka jalan bagi penasihat ekonominya, Stephen Miran, untuk masuk ke komite penetapan suku bunga menjelang rapat penting pekan ini.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |