Momentum Sumpah Pemuda, BI Gaungkan Literasi Keuangan Sekolah Rakyat

14 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa BI berkomitmen mendukung program Sekolah Rakyat karena dinilai memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda.

“Kami menyampaikan terima kasih atas kerja samanya dengan Kemensos. Karena ini adalah sebuah program yang sangat bagus, program sekolah rakyat. Yang tentunya kami dari Bank Indonesia akan ikut berkontribusi untuk mendukung suksesnya program sekolah rakyat ini,” ujar Ramdan, Selasa (28/10/2025).

Ramdan mengatakan, saat ini program kerja sama BI dengan Sekolah Rakyat dimulai di wilayah Jabodetabek dengan delapan titik sekolah, dan pihaknya berencana memperluas dukungan ke berbagai daerah di Indonesia.

"Ini Kami mulai di daerah Jabodetabek ya, ada 8 sekolah rakyat. Dan tentunya ini juga niat baik kami untuk coba nanti di tahun depan kita perluas. Bagaimana kantor-kantor Bank Indonesia itu juga bisa mendukung program sekolah rakyat ini,” katanya.

Semangat Siswa Jadi Optimisme Masa Depan Bangsa

Ramdan menilai semangat para siswa Sekolah Rakyat mencerminkan optimisme masa depan bangsa. Ia menegaskan, BI akan terus berkolaborasi dengan Kemensos dalam mencetak sumber daya manusia unggul melalui pendidikan karakter dan literasi ekonomi.

“Karena buat kami dengan keberhasilan sekolah rakyat itu tentunya pada giliranya nanti akan membuat Indonesia itu semakin maju. Kita bisa melihat bagaimana tadi ya semangatnya anak didik, soal rakyat. Dia punya semangat, dia punya mental yang kuat dan dia punya cita-cita yang tinggi,” ujarnya.

“Sehingga ini tentunya akan membawa berkah manfaat bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kita akan sangat terus bekerja sama untuk membuat, mencetak sumber daya manusia yang berkualitas untuk Indonesia salah satu nya melalui program sekolah rakyat ini,” tambahnya.

Promosi 1

Edukasi Sejarah Rupiah dan Literasi Keuangan

Bank Indonesia (BI) memperkenalkan sejarah rupiah kepada para siswa Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya menumbuhkan literasi keuangan sekaligus menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini.

Kegiatan edukasi keuangan itu digelar bersamaan dengan upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 di Museum Bank Indonesia, Jakarta. Acara tersebut diikuti oleh ratusan siswa Sekolah Rakyat binaan Kemensos dari wilayah Jabodetabek.

Saat ditanya soal bentuk dukungan konkret yang diberikan BI, Ramdan menjelaskan bahwa program ini berfokus pada edukasi sejarah dan keaslian mata uang rupiah serta literasi keuangan bagi para siswa.

“Tentunya kami ingin mengenalkan kepada murid sekolah rakyat itu bagaimana terkait dengan sejarah mengenai rupiah, kemudian juga bagaimana siswa-siswa dapat mengenal ciri-ciri keaslian rupiah dan juga nanti pada akhirnya mereka akan mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai bagaimana literasi keuangan. Ini penting buat masa depan mereka,” jelasnya.

Melansir Antara, dalam kegiatan tersebut, siswa dari Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan, SRMA 9 Jakarta Timur, dan Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta Timur diajak berkeliling Museum Bank Indonesia untuk mengenal perjalanan sejarah rupiah, simbol-simbol pahlawan nasional, hingga unsur pengaman uang kertas.

Edukator BI Rivando Almesa yang turut mendampingi peserta menjelaskan pentingnya memahami ciri keaslian uang dan makna simbol-simbol di dalamnya.

"Jadi setiap warga negara harus cinta, bangga, dan paham terhadap rupiah. Uang kita punya nilai historis dan simbol kebangsaan yang perlu dihargai. Di balik setiap lembar rupiah ada perjuangan, nilai budaya, dan proses panjang yang tidak murah,” ujarnya, dilansir Antara.

Sekolah Rakyat, Program Prioritas Nasional  

Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto yang memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (Desil 1–4).

Kemensos mencatat, sepanjang 2025 telah berdiri 166 titik Sekolah Rakyat rintisan dengan total hampir 16 ribu siswa, 2.400 guru, dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan di berbagai daerah.

Program ini juga menjadi miniatur pengentasan kemiskinan terpadu karena memadukan beragam program prioritas, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), jaminan kesehatan (PBI-JK), Koperasi Desa Merah Putih, hingga Program 3 Juta Rumah bagi keluarga siswa Sekolah Rakyat.

Reporter: Rio Ferdinand Muhammad Eka Putra 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |