Siap Naik Kelas! 8 Startup Perempuan Lolos Program Pendampingan FWD Insurance dan UN Women

5 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance) kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan perempuan dan inklusi keuangan di Tanah Air.

Melalui acara Media Gathering dan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama UN Women Indonesia, FWD Insurance memperkuat sinergi untuk membuka lebih banyak peluang bagi perempuan startup founder agar dapat tumbuh dan berkontribusi di sektor ekonomi digital.

Presiden Direktur FWD Insurance, Desy Widjaya, mengatakan bahwa perempuan memiliki potensi besar dalam menciptakan perubahan positif di dunia bisnis.

“Kami ingin mendukung para perempuan pendiri startup agar semakin percaya diri dalam menavigasi tantangan dan menumbuhkan bisnis yang tidak hanya sukses, tetapi juga mendapatkan kesempatan yang setara di ekosistem startup sehingga dapat mengembangkan perusahaan rintisannya,” ujar Desy dalam acara Media Gathering di Jakarta, Selasa (3/11/2025).

Acara ini menjadi momentum bagi FWD Insurance dan UN Women Indonesia untuk memperkuat kerja sama strategis dalam bidang pemberdayaan ekonomi perempuan. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Desy Widjaya dan Dwi Yuliawati, Head of Programmes UN Women Indonesia, serta disaksikan oleh Cathy Knezevic, Group Chief Corporate Affairs Officer FWD Group.

“Berinvestasi pada perempuan wirausaha berarti berinvestasi pada perubahan karena mereka mampu mendorong inovasi, memberikan nilai baru dan solusi kuat dalam menghadapi tantangan terkini,” ujar Dwi.

Ia menambahkan bahwa UN Women Indonesia sangat mengapresiasi kemitraan dengan FWD Insurance melalui InnovateHer Academy. Ia berharap, kedepannya hal ini tetap bisa terus mendukung perempuan untuk mengembangkan keterampilan berbasis teknologi dan memperkuat kesetaraan gender di sektor ekonomi.

InnovateHer Academy 3.0 Dorong Inovasi Startup Founder Perempuan

Melalui program InnovateHer Academy 3.0, FWD Insurance menunjukkan bentuk nyata komitmennya dalam mendukung para perempuan start-up founder. Program ini merupakan program pengembangan dan pendampingan bagi perempuan pendiri startup berbasis teknologi dan inovasi. Saat ini, program InnovateHer Academy telah masuk pada tahun ketiganya. Program ini juga  menjadi bagian dari FWD Community Care Grants yang dihadirkan dalam rangka perayaan ulang tahun ke-12 FWD Group.

Pada program ini, para perempuan founder yang menjadi peserta dibekali dengan keterampilan kepemimpinan, pengetahuan bisnis, hingga strategi investasi agar lebih siap menghadapi tantangan industri. Desy menuturkan, inovasi tidak selalu diukur dari besarnya pertumbuhan bisnis, melainkan dari kemampuan menghadirkan manfaat yang nyata bagi lingkungan dan masyarakat.

Ia menilai, perempuan memiliki perspektif berbeda dalam membangun bisnis yang berkelanjutan. Melalui InnovateHer Academy 3.0, FWD Insurance ingin mendorong lebih banyak perempuan pendiri startup untuk berani berinovasi dengan nilai yang berdampak, dan tak hanya mengejar angka pertumbuhan.

Delapan Startup Lolos Seleksi

Pelaksanaan InnovateHer Academy 3.0 melibatkan kerja sama dengan UN Women Indonesia dan KUMPUL, salah satu ecosystem enabler terbesar di Indonesia. Dari 162 pendaftar, hanya delapan perempuan pendiri startup yang berhasil lolos seleksi dan berhak mengikuti program pendampingan selama dua bulan.

Delapan startup dengan Founder Perempuan yang berhasil lolos pada seleksi program ini antara lain:

1. Sanggabiz

2. myEco

3. Kawan Bantu

4. Liburdulu.id

5. Imajin

6. AITOMA

7. ARUPONIC

8. Lentera App

Program pendampingan yang dilakukan selama 2 bulan meliputi pelatihan tentang inovasi produk, strategi pemasaran, perencanaan keuangan, hingga sesi mentoring dengan alumni InnovateHer Academy. Mereka juga berkesempatan menyusun pilot project yang nantinya akan dipresentasikan di hadapan calon investor pilihan FWD Insurance.

Faye Wongso, Founder dan Chairperson KUMPUL, menilai kolaborasi seperti ini penting untuk membangun kepercayaan diri perempuan di dunia bisnis. “Menjadi perempuan pendiri startup bukan hal mudah,” ujar Faye. Ia mengungkap bahwa terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi oleh seorang pendiri startup. Mulai dari akses terhadap pendanaan hingga keberanian untuk memimpin tim dan menavigasi pasar yang kompetitif.

Menurut Faye, ekosistem yang saling menguatkan seperti InnovateHer Academy terbukti memberikan dampak nyata. Sebanyak 26 founder perempuan yang telah mengikuti program tersebut, 78,5% di antaranya mengalami peningkatan pengetahuan bisnis dan literasi digital, serta berhasil membawa bisnis mereka ke tahap yang lebih jauh.

Faye menyebut angka tersebut bukan sekadar statistik, melainkan bukti bahwa ruang kolaborasi mampu membuka peluang bagi perempuan untuk membangun bisnis berkelanjutan dan berdampak sosial.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |