Takut Dimarahi, Purbaya: Sekarang Engga Boleh Ceplas Ceplos

3 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku kini lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan kepada publik. Ia menuturkan bahwa dirinya tak lagi bisa berbicara spontan seperti dulu, terutama terkait isu-isu sensitif.

“Katanya ngomongnya mesti gitu sekarang, enggak boleh ceplas-ceplos, nanti saya dimarahin, kira-kira gitu ya,” ujar Purbaya, dikutip Selasa (28/10/2025).

Pernyataan santai Purbaya muncul setelah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut bahwa tukin pegawai Kementerian ESDM naik hingga 100 persen. Namun, Purbaya mengaku belum mendapat informasi resmi.

“Kenaikan 100 persen atau menjadi 100 persen? Saya belum tahu. Kalau ada surat dari kementerian, ya kita ikut. Tapi saya belum tahu untuk ESDM seperti apa,” katanya.

Menurutnya, anggaran untuk tunjangan sudah tersedia, namun keputusan final masih menunggu arahan pemerintah pusat. Soal kemungkinan kenaikan tukin di Kementerian Keuangan, Purbaya menjawab ringan.

"Kita lihat saja nanti. Kalau untuk saya sih gaji sudah kegedean,” ujarnya.

Promosi 1

Hasan Nasbi Soroti Gaya Komunikasi Pejabat

Sebelumnya, Hasan Nasbi, mantan Kepala Public Communication Office (PCO), menyoroti gaya komunikasi pejabat yang dinilainya terlalu reaktif dan ceplas-ceplos tanpa koordinasi antar-kementerian.

Menurut Hasan, gaya komunikasi seperti itu dapat melemahkan soliditas pemerintah dan membuka peluang bagi pihak-pihak yang tidak menyukai kebijakan pemerintah.

“Kalau kita bicara dalam konteks pemerintah, sesama anggota kabinet enggak bisa baku tikam terus-terusan di depan umum. Karena itu akan melemahkan pemerintah,” ujar Hasan.

Lebih jauh, Hasan mengingatkan bahwa bila gaya komunikasi seperti itu terus dibiarkan, publik bisa memandangnya sebagai tanda ketidaksolidan pemerintah.

“Itu mungkin hari ini kita melihatnya jadi hiburan, enggak apa-apa sementara. Tapi kalau lama-kelamaan orang akan melihat ini sebagai ketidaksolidan pemerintah. Padahal soliditas pemerintah itu penting sekali,” tegasnya.

Dituding Cawe-Cawe Kementerian Lain, Menkeu Purbaya Bilang Begini

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan dirinya tidak sedang "cawe-cawe" dalam urusan kementerian atau lembaga lain, meski aktif mendorong percepatan belanja pemerintah. 

Ia menekankan, langkah tersebut semata-mata untuk memastikan ekonomi tetap bergerak di tengah tekanan yang sedang dihadapi masyarakat. 

"Bukan saya cawe-cawe ya. Kamu perlu apa?Saya bantu biar cepat. Tapi sebagian orang bilang itu cawe-cawe. Tapi enggak, enggak cawe-cawe Saya enggak ikut campur kebijakan mereka,” kata Purbaya dalam Sarasehan 100 Ekonom INDEF, di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Menurut dia, tugas utama pemerintah saat ini adalah menjaga agar perekonomian tidak semakin lesu. Ia mengakui, dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat mulai merasakan kesulitan nyata karena perlambatan ekonomi. 

Oleh sebab itu, Kementerian Keuangan berfokus memperbaiki manajemen keuangan dan arus kas agar belanja negara bisa tersalurkan lebih cepat dan efektif.

"Yang penting belanjanya diserap waktu tepat sasaran,” ujarnya.

Ala Purbaya Atur Perekonomian RI

Purbaya menyebut, percepatan belanja pemerintah menjadi langkah penting untuk menjaga daya beli dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat tahun ini. 

Ia mengaku belum melakukan ekspansi besar-besaran, tetapi lebih memilih kebijakan “counter-cyclical” yang hemat tetapi terarah.

"Jadi, kita balik dengan counter cyclical policy yang irit. Jadi saya belum ekspansi betul-betulan. Saya cuma perbaiki manajemen keuangan, manajemen cashflow saya perbaiki, bagian pemerintah yang belanjanya masih lambat saya iimbaulah,” ujarnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |