Liputan6.com, Jakarta - Pencarian lokasi Mako Brimob Kwitang sempat menghilang dalam pencarian di peta Google (GMaps) pada Jumat PAGI (29/8/2025). Pencariannya tetap tertera di GMaps, namun aplikasi tidak bisa mengarahkan ke titik pasti lokasi.
Lebih anehnya lagi, pencarian Mako Brimob Kwitang di GMaps sempat terlempar hingga ke titik lokasi di tengah Teluk Guinea. Yang jadi bagian dari Samudra Atlantik di sisi barat Afrika.
Namun di sisi lain, aplikasi transportasi online semisal Gojek tetap bisa menempatkan Mako Brimob Kwitang sesuai titik lokasi pastinya.
Setelah berbagai keanehan itu, pencarian Mako Brimob Kwitang di peta Google sudah kembali normal pada Jumat siang. Dengan lokasi di Jalan Prajurit KKP Usman dan Harun, Nomor 18 1, RT 1/RW 1, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Adapun tempat itu jadi titik kumpulan massa mitra driver ojol (ojek online) sejak Kamis (28/8/2025) malam, yang menuntut tanggung jawab Brimob atas kasus pelindasan pengemudi online oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob di Pejompongan semalam.
Fadil, salah seorang mitra driver Grab Indonesia mengatakan, dirinya dan sekumpulan pengemudi online dari beberapa perusahaan telah menunggu jawaban Brimob sejak tengah malam.
Rasa Pedih Air Mata Efek Gas Air Mata
"Ini sambil nunggu kawan (mitra driver ojol) yang dari Bandung, Cimahi dateng. Udah ada yang dateng sebagian, tapi ketahan di Otista gara-gara ada cepu. Pecah ini nanti abis Jumatan," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di kawasan Kwitang, Jakarta, Jumat (29/8/2025).
Ia menceritakan, sedikit pertikaian antara kelompok driver ojol dan Brimob sempat terjadi pada Jumat dini hari. Gas air mata yang dilemparkan Brimob kemudian dibalas dengan membakar petasan oleh pengemudi online.
Meskipun kejadian itu terjadi dini hari tadi, tetapi rasa pedih di mata efek gas air mata masih sangat terasa. Utamanya ketika Liputan6.com coba berjalan di kolong flyover Jalan Pasar Senen dari arah Salemba, untuk berbelok kiri menuju Mako Brimob Kwitang di Jalan Kramat Kwitang.
Blokir Akses ke Tugu Tani
Sekelompok mitra ojol berjaket hijau pun memblokir akses ke arah Mako Brimob Kwitang hingga Tugu Tani. Meskipun begitu, mereka masih mempersilakan kendaraan yang lewat dari arah Salemba untuk meneruskan perjalanannya menuju Jalan Hayam Wuruk dengan melintasi atas Flyover Jalan Pasar Senen.
Salah seorang petugas pengamanan di Museum Sumpah Pemuda menyampaikan, pemblokiran jalan itu sudah dilakukan sejak dini hari tadi. Ia pun membenarkan adanya aksi penembakan gas air mata dan pembakaran di sekitar flyover.
"Iya, tadi sekitar jam 7.30 WIB (ada petasan dan gas air mata). Sekarang lagi pada mediasi di Mako Brimob. Sekitar jam 10.30 WIB kerumunan sudah terurai untuk berpindah ke arah Mako Brimob," ungkapnya kepada Liputan6.com.
Terjadi sejak Subuh
Sementara penjaga pengamanan lain yang bertugas di Mc Donald's Kramat Raya menyampaikan, kericuhan di sekitar kawasan itu sudah terjadi sejak Subuh hari ini.
"Itu ojol dan massa ngumpul di bawah jembatan dari malem. Jam 05.00 WIB sempet rame, ricuh. Enggak cuman ojol, ada massa lainnya juga," beber dia kepada Liputan6.com.
Berdasarkan pemantauan, memang ada sebagian kelompok yang ikut serta dalam massa aksi tetapi tidak mengenakan jaket hijau. Ada yang berpakaian bebas dengan mengenakan atribut-atribut tertentu, dan sebagian kecil remaja yang memakai kaos sekolah.