Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat pada periode Januari - Juni 2025, ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat USD 4,83 miliar atau setara Rp 79,6 Triliun (kurs Rp 16,493) dan impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar USD 4,16 miliar atau Rp 68,6 Triliun.
"Indonesia mencatatkan surplus terhadap Korea Selatan sebesar USD 663,30 juta. Total perdagangan Indonesia-Korea Selatan tercatat senilai USD 8,99 miliar," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag RI Fajarini Puntodewi, dalam keterangan Kemendag, Jumat (19/8/2025).
Sejalan dengan upaya menggenjot kinerja ekspor, sebanyak 12 perusahaan furnitur unggulan asal Indonesia berpartisipasi pada ajang pameran furnitur dan interior internasional terbesar di Korea Selatan, yaitu Korea International Furniture and Interior Fair (KOFURN) 2025.
Pameran ini berlangsung pada 28—31 Agustus 2025 di Kintex 2, Kota Goyang, Provinsi Gyeonggi. Keikutsertaan ini merupakan hasil sinergi Kementerian Perdagangan RI bersama Kedutaan Besar RI (KBRI) di Seoul dan Atase Perdagangan (Atdag) RI Seoul, serta Indonesia Eximbank.
Puntodewi, mengatakan keikutsertaan kali ini menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan desain dan kualitas produk furnitur Indonesia sekaligus memperluas pasar ekspor di Korea Selatan.
“Partisipasi Paviliun Indonesia pada KOFURN 2025 merupakan upaya strategis untuk memperkenalkan produk-produk furnitur Indonesia yang berkualitas tinggi, sekaligus memperkuat posisi Indonesia pada pasar furnitur di Korea Selatan," ujarnya.
Daftar 12 Perusahaan Furnitur RI Ikut Pameran di Korsel
Sementara itu, Deputy Chief of Mission KBRI Seoul Ali Andika Wardhana berharap, keikutsertaan 12 perusahaan ini dapat membuka lebih banyak peluang dagang dengan calon pembeli di Korea Selatan.
“Kami harap perusahaan Indonesia dapat menjalin kerja sama konkret dan memperoleh kontrak dagang dengan mitra bisnis di Korea Selatan maupun mancanegara,” ujar Ali dalam peresmian Paviliun Indonesia pada KOFURN 2025, Kamis, (28/8).
Ke-12 perusahaan furnitur terkurasi oleh Direktorat Jenderal PEN Kemendag untuk menempati Paviliun Indonesia seluas 108 m2. Perusahaan furnitur tersebut, yaitu PT Berkat Bintang Sejati, CV Bumi Karya Abimana, CV Hasibuan Designs Furniture, PT Homeware International Indonesia, PT Inkase Indo Corpora, CV Jati Home Indonesia, PT Koloni Timur, CV Maharani, PT Philnesia International, UD SentanaArt Wood, CV Sinar Mas, dan CV Sorajati Dharma Biru.
Manfaatkan Indonesia-Korea CEPA
Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Deden Muhammad Fajar Shiddiq secara terpisah menanggapi keikutsertaan pelaku usaha Indonesia dalam KOFURN 2025. Ia mengajak eksportir untuk semakin menggiatkan ekspor ke Korea Selatan. Terlebih, skema Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia-Korea CEPA) yang telah berlaku dapat dimanfaatkan untuk memperoleh eliminasi tarif hingga nol persen untuk masuk ke Negeri Ginseng.
“KBRI Seoul, Kemendag, dan Indonesia Eximbank berkolaborasi untuk memfasilitasi pelaku usaha dalam negeri untuk berekspansi ke Korea Selatan. Adanya eliminasi tarif hingga nol persen bagi eksportir yang memanfaatkan skema Indonesia-Korea CEPA menawarkan keuntungan tersendiri bagi eksportir Indonesia agar dapat menjual produk di Korea Selatan dengan harga yang kompetitif,” ujar Deden.
Menurut Atdag RI Seoul Roesfitawati, partisipasi Indonesia dalam KOFURN 2025 menjadi langkah nyata dalam mengoptimalkan peluang pasar di sektor furnitur dan interior. Upaya ini sekaligus menjadi wujud kolaborasi erat pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga pembiayaan ekspor nasional.