Sekolah Rakyat, Jalan Baru Hadirkan Akses Pendidikan Tanpa Sekat

2 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2024 menyebutkan, terdapat lebih dari 227 ribu penduduk Indonesia usia 7-12 tahun atau setara Sekolah Dasar (SD) berstatus belum pernah sekolah dan tidak sekolah lagi.

Sementara itu untuk penduduk yang berusia 13-15 tahun atau setara Sekolah Menengah Pertama (SMP) jumlahnya naik dua kali lipat hampir 500 ribu. Kondisi fantastis ditemukan pada kelompok usia 16-18 tahun atau setara Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berjumlah 3.433.153.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Sosial menggulirkan program prioritas bernama Sekolah Rakyat sebagai upaya memperluas akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu dan kelompok rentan yang selama ini terhambat faktor ekonomi dan sosial dalam mengenyam pendidikan formal.

Lembaga Administrasi Negara (LAN) tidak ketinggalan untuk mengambil peran strategis dalam mendukung keberhasilan program tersebut. LAN turut berkontribusi melalui penguatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di pusat maupun daerah dalam advokasi kebijakan, perencanaan program hingga monitoring dan evaluasi.

Dengan begitu, program Sekolah Rakyat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto ini efektif diimplementasikan dan dapat menjangkau anak-anak yang membutuhkan.

Deputi Bidang Transformasi Pembelajaran ASN LAN Erna Irawaty menambahkan, dunia pendidikan menjadi pondasi sebuah negara dalam memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat oleh karenanya melalui Sekolah Rakyat menjadi sarana pemenuhan pendidikan dengan menghadirkan menghadirkan sekolah yang tidak dibatasi oleh sekat ekonomi sehingga setiap warga masyarakat dapat mengenyam pendidikan yang setara.

“Ini merupakan sebuah pembuktian kepada masyarakat bagaimana negara hadir melalui kebijakan pendidikan yang inklusif dan transformatif. Kegiatan VPL ini menjadi sarana advokasi kebijakan pemerintah kepada masyarakat untuk memiliki komitmen bersama mengentaskan kemiskinan melalui Sekolah Rakyat,” ungkapnya Jumat (29/8/2025).

3 Kunci Memahami Sekolah Rakyat

Senada dengan Erna Irawati, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico menjelaskan ada 3 kunci dalam memahami sekolah rakyat, pertama memberikan penghormatan terhadap keluarga tidak mampu dengan memberikan akses fasiltas sekolah unggulan dengan pelayanan terbaik, kedua menjangkau dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat yang paling bawah dan tertinggal dalam proses pembangunan dan ketiga adalah memberikan harapan dan menumbuhkan mimpi para peserta didik untuk percaya diri mampu meraih cita-cita yang diinginkan.

Diharapkan dengan program Sekolah Rakyat dapat mendorong kecerdasan kolektif dengan mengedepankan kesetaraan kesempatan dan menumbuhkan solidaritas bersama.Untuk mendukung kesuksesan program sekolah rakyat pemerintah terus mendorong kerjasama lintas sektor sebagai miniatur kolaborasi pentahelix antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, media dan komunitas. sebagai jembatan untuk mendukung pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan kemiskinan ekstrim.

“Adapun cara yang dilakukan melalui pemanfaatan data anak-anak sekolah rakyat beserta keluarganya yang akan digunakan sebagai data dasar untuk semua K/L dan komunitas untuk berkolaborasi memerangi kemiskinan melalui program kerjanya. Salah satu contohnya adalah kolaborasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman dengan sasaran penyediaan program 3 juta rumah bagi keluarga miskin," ungkap dia.

"Selain itu juga kami berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional dalam penyediaan Makan Bergizi Gratis, kerjasama dengan Kementerian Kesehatan untuk penyelenggaraan cek kesehatan gratis (CKG) bagi keluarga miskin, dan masih banyak lagi sinergi yang dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan di negeri ini”, paparnya.

Pemetaan Talenta Siswa

Robben Rico juga menyampaikan, Kementerian Sosial berkolaborasi dengan korporasi dalam upaya pemetaan talenta siswa sekolah rakyat melalui pendekatan DNA Talent mapping untuk mengetahui potensi, minat, bakat, keunggulan dan kelemahan siswa. Hal ini juga dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru disekolah rakyat untuk menyesuaikan potensi dan karakter yang paling sesuai dengan cara mengajar.

“Terakhir saya berharap. kedepannya melalui sekolah rakyat akan menghasilkan lulusan yang siap melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, siap bekerja dan berwirausaha dengan keterampilannya, menjadi agen perubahan untuk keluarga dan siap untuk memutuskan mata rantai kemiskinan di Indonesia.” tutupnya.

Sementara itu dalam tataran teknis di lapangan, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Bekasi, Lastri Fajarwati menyampaikan, bahwa Sekolah Rakyat merupakan salah satu program dalam rangka memutuskan siklus kemiskinan antar generasi, memperluas akses pendidikan terhadap keluarga miskin dan miskin ekstrim serta menyiapkan generasi emas dan pemimpin perubahan di masa depan.

Proses Pembelajaran

Beberapa kegiatan yang dilakukan di SRMA 13 Bekasi dimulai pada 9-10 Juli lalu dengan melakukan simulasi dengan menghadirkan siswa dan orang tua siswa untuk mengenali Sekolah Rakyat, kemudian dilanjutkan dengan cek kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan simulasi belajar dikelas dan makan bersama.

Selanjutnya dalam proses pembelajaran sendiri, siswa dibekali dengan kegiatan orientasi studi lingkungan, program keagamaan, edukasi untuk mitigasi bencana (Tagana), potensi minat dan bakat, pengetahuan dasar dan pemberdayaan, pembangunan karakter dan kepemimpinan.

“Melalui konsisten dan komitmen bersama berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencetak generasi emas di masa depan, melalui sekolah rakyat anak-anak hebat yang semula tak ada harapan kini mampu meraih cita-cita yang diinginkan” tutupnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |