Butuh Rp 4,9 Triliun Buat Sebar Bantuan Pangan Beras ke 18,3 Juta Penerima

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah segera menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) untuk dua bulan pada akhir Juni 2025 ini. Untuk menyalurkan bansos beras ini, dibutuhkan dana sekitar Rp 4,9 triliun.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menuturkan angka tersebut berdasarkan hitungan yang sudah dilakukan. Yakni, 20 kg beras bagi 18,3 juta keluarga penerima.

"Untuk kebutuhan program 2 bulan ini, kan 18,3 juta penerima dikali 10 kilogram beras dikali 2 bulan. Kemudian ada biaya distribusi, kemungkinan sekitar Rp 4,9 triliun," kata Arief dalam keterangannya, Senin (9/6/2026).

"Untuk pengawasannya, kami bekerja sama dengan seluruh kementerian lembaga, termasuk Satgas Pangan Polri," sambungnya.

Adapun, saat ini data penerima masih dalam proses verifikasi final. Ada sebanyak 16,5 juta data yang sudah terverifikasi sebagai penerima bantuan pangan beras 20 kg untuk 2 bulan.

"Kami nanti menerima data penerima dari DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). Itu data nasional yang dikeluarkan Bappenas dan tentunya cross check di lapangan oleh BPS dan BPKP beserta kementerian lembaga lainnya seperti Kemensos. Data terakhir yang telah terverifikasi sudah 16,5 juta dan perkiraan akan sampai 18,3 juta. Ini penting karena pesan Bapak Presiden harus tepat sasaran. Tidak boleh missed target," ungkap Arief.

Pastikan Sesuai Sasaran

Dengan data tersebut, Arief memastikan penyalurannya dilakukan tepat sasaran. Apalagi usai datanya diverifikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Jadi by name by address dengan data penerima yang terverifikasi," tegas Arief.

Menurutnya, data tersebut memastikan keluarga yang menerima adalah kelompok yang benar-benar memerlukan bantuan. "Jadi dipastikan bantuan pangan beras ini menyasar ke kelompok desil 1 sampai 7, sehingga memang masyarakat yang paling perlu dibantu," tandas Arief.

Didistribusikan Akhir Juni 2025

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bantuan pangan beras akan disalurkan pada akhir Juni 2025 ini. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan (3TP) jasi prioritas.

Bantuan pangan sebesar 10 kilogram untuk 2 bulan akan disebar oleh Perum Bulog. Target penerimanya total 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Jumlah ini pun diverifikasi sesuai dengan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Rencana kita targetkan penyaluran dimulai akhir Juni ini sampai dengan Juli. Nanti Badan Pangan Nasional akan menugaskan Bulog untuk itu," kata Arief dalam keterangannya, Senin (9/6/2025).

Dikirim Sekaligus

Dia menjelaskan, penyalurannya akan dilakukan sekaligus. Artinya, setiap keluarga penerima akan mendapatkan 20 kilogram beras sebagai bantuan dari pemerintah.

Menurutnya, skema penyaluran ini akan membuat biaya distribusi menjadi lebih hemat. Adapun, daerah Indonesia Timur dan 3 TP akan jadi prioritas distribusi.

"Untuk bantuan pangan beras itu 10 kilogram dengan alokasi 2 bulan, jadi 20 kilogram per keluarga penerima. Tapi kita upayakan agar bisa dikirimkan dalam one shoot atau dalam satu kali pengiriman sudah mencakup dua bulan. Jadi lebih efisien dari segi biaya," tambah Arief.

Indonesia Timur Lebih Dahulu

Arief menjelaskan, penyaluran bantuan pangan beras 20 kilogram diutamakan pada daerah 3TP dan Indonesia Timur. Distribusi akan dilakukan pada akhir Juni 2025 ini.

"Kami berupaya menyalurkan mulai akhir Juni ini dengan preferensi daerah-daerah yang agak jauh seperti Indonesia timur dan beberapa daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Perbatasan). Itu yang harus dijalankan duluan," urainya.

Dia berharap kolaborasi dengan TNI-Polri dalam menyalurkan bantuan pangan beras ini. "Ini karena biasanya ada beberapa daerah yang perlu effort lebih, misalnya Puncak Jaya dan daerah perbatasan. Untuk beberapa tempat, kami sangat membutuhkan dukungan pengawalan TNI dan Polri. Jadi mudah-mudahan program bantuan pangan beras bisa lancar sampai ke masyarakat," tutur Arief.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |