Sederet Jurus Bank Indonesia Bawa Nilai Tukar Rupiah Menguat dari Dolar AS

3 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) membocorkan salah satu strateginya dalam menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah (IDR) di tengah ketidakpastian pasar global.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan bahwa salah satu strategi andalan BI saat ini adalah kebijakan smart intervention, yaitu melalui intervensi cermat dan terukur yang difokuskan pada pasar non-deliverable forward (NDF) dan pasar offshore.

Denny mengungkapkan, pendekatan ini mulai menunjukkan hasil yang positif.

Seperti diketahui, Rupiah (IDR) terus menunjukkan penguatan dalam beberapa hari terakhir, ketika pasar global tengah dilanda ketidakpastian.

Data Bloomberg pada Senin (26/5) menunjukkan, Rupiah telah menguat hingga 5,50 poin atau 0,03 persen ke level Rp 16.212 per dolar AS (USD).

Bank Indonesia akan all out untuk membuat rupiah itu lebih stabil, dan tentunya BI sudah akan mengoptimalkan instrumen yang ada, melakukan intervensi di pasar offshore, melakukan intervensi di pasar sport, pasar DNDF, dan juga apabila diperlukan BI akan melakukan transaksi, terutama pembelian di pasar SBN di dalam negeri,” ungkap Denny.

Tantangan Global

Namun, BI menyadari tantangan global belum mereda. Ketidakpastian yang masih tinggi membuat stabilisasi nilai tukar rupiah menjadi prioritas utama.

“Intinya sekarang bagaimana kita bisa membuat rupiah stabil dulu ya. Karena memang sama-sama kita ketahui, sebagaimana juga dengan pendapat atau pandangan dari Pak Gubernur, bahwa perkembangan global masih tidak pasti,” jelas Denny.

Rupiah Sudah Menguat

Bank Indonesia (BI) mencatat, Rupiah telah mengalami penguatan sebesar 2,6 persen hingga 26 Mei 2025, di antara mata uang Asia.

“Kita lihat bahwa Indonesia Rupiah sampai dengan tanggal 26 itu mengalami penguata 2,6 persen. Kemudian di atasnya Indonesia ada Baht Thailand yang menguat 2,95 persen, (Ringgit) Malaysia menguat 2,64 persen. Di bawah Indonesia ada Singapura menguat 1,9 persen. Kemudian Filipina menguat 1,03 persen,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, kepada media di Kantor BI, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

Rupiah Catat Performa Terbaik se-ASEAN

Kinerja positif rupiah ini menempatkannya sebagai salah satu mata uang dengan performa terbaik di kawasan Asia Tenggara. Sementara itu, pelemahan tercatat terjadi pada mata uang India dan dolar Hongkong.

Melihat pergerakan Rupiah yang positif, Bank Indonesia (BI) memastikan kesiapannya untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah melalui berbagai langkah strategis.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menegaskan bank sentral siap mengerahkan seluruh instrumen yang dimiliki untuk menstabilkan rupiah.

“BI akan all out untuk membuat rupiah itu lebih stabil, dan tentunya BI sudah akan mengoptimalkan instrumen yang ada, melakukan intervensi di pasar offshore, melakukan intervensi di pasar sport, pasar DNDF, dan juga apabila diperlukan BI akan melakukan transaksi, terutama pembelian di pasar SBN di dalam negeri,” ungkap Denny.

Stabilitas Domestik jadi Faktor Penting

Denny lebih lanjut mengungkapkan, stabilitas domestik menjadi kunci dalam menghadapi gejolak eksternal.

Oleh karena itu, BI terus mendorong penguatan ekonomi dalam negeri, menjaga inflasi tetap rendah dan terkontrol, serta memastikan nilai tukar bergerak stabil.

“Bank Indonesia komit untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi. Sehingga semuanya itu membuat Indonesia mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap ketidakpastian yang sedang terjadi di pasar global ini,” pungkasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |