DANA Luncurkan Posko Bantuan Keliling, Beri Edukasi Soal Penipuan Digital

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta DANA meresmikan program Posko Bantuan Keliling sebagai upaya mendekatkan layanan perlindungan konsumen kepada masyarakat. Program ini menjadi bentuk nyata komitmen DANA dalam memberikan edukasi dan rasa aman kepada penggunanya di tengah maraknya modus penipuan digital.

“Kenapa kami hadir dengan posko bantuan keliling? Karena DANA itu kan sebenarnya adalah aplikasi dan sering berinteraksi dengan pengguna kami melalui aplikasi. Tapi kami sadar banyak juga mungkin pengguna-pengguna kami yang ingin berinteraksi langsung dan berbicara dengan tim DANA. Kami sadar, kami ingin membantu,” ujar Director of Communications DANA Indonesia Olavina Harahap dalam sambutannya, Kamis (5/6/2025).

Olavina mengungkapkan program ini juga selaras dengan arahan Bank Indonesia melalui program Gerakan Bersama Edukasi Perlindungan Konsumen. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2025 mencatat 128.281 laporan yang masuk ke IASC terkait penipuan online.

Sebagai tindak lanjut konkret, posko ini akan hadir di 15 kota di Indonesia mulai Juni hingga Desember 2025. Lokasi posko mencakup wilayah Jabodetabek, beberapa kota di Jawa Barat dan Jawa Timur, serta Sumatera. Layanan akan dibuka setiap hari Kamis dan Jumat, pukul 09.00 hingga 15.00.

“Semoga, keinginan kami sih sebenarnya adalah membuat edukasi masyarakat agar selalu waspada. Kami memberikan tagline, kami datang bukan cuma bawa bantuan tapi juga bawa rasa aman,” jelas Olavina.

Di posko tersebut, masyarakat dapat memperoleh edukasi mengenai keamanan data pribadi, seperti larangan membagikan PIN, OTP, atau informasi KTP, serta mengenali berbagai modus penipuan yang terus berkembang di era digital.

SisBerdaya & DisBerdaya 2025, DANA dan Ant International Dorong UMKM Perempuan Maju dengan Teknologi

DANA dan Ant International resmi meluncurkan program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025. Program ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku UMKM perempuan dan perempuan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Memasuki tahun ketiga, SisBerdaya & DisBerdaya 2025 mengusung tema "Memajukan Usaha dengan Teknologi", yang sejalan dengan visi memperkuat daya saing pelaku usaha kecil di era digital.

CEO & Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara mengatakan semangat dan kreativitas perempuan tangguhlah yang terus mendorong DANA untuk menyelenggarakan program SisBerdaya dan DisBerdaya menjadi lebih baik.

"Di tahun ketiga, program ini telah berkembang, bukan lagi sekadar inisiatif sosial, tapi telah tumbuh menjadi komunitas UMKM perempuan yang solid, mandiri, dan memiliki daya saing tinggi," kata Vince Iswara saat Konferensi Pers Peluncuran SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Vince menjelaskan bahwa tema "Memajukan Usaha dengan Teknologi" sejalan dengan fokus DANA yaitu menghadirkan teknologi keuangan yang aman dan inklusif.

"Kami terus berinovasi, mengadopsi teknologi seperti AI untuk memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Oleh karena itu, kami juga memberikan pelatihan terkait AI untuk para peserta agar bisa ikut beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan merasakan manfaatnya bagi usaha," jelasnya.

Semangat Inklusivitas

Director of Communications DANA Indonesia, Olavina Harahap mengatakan bahwa DANA selalu mengusung semangat inklusivitas. Dalam program ini, bersama Ant International mendorong pelaku UMKM perempuan  untuk memahami dan memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran, manajemen, hingga legalitas usaha.

"Kami ingin UMKM perempuan dan penyandang disabilitas juga bisa memanfaatkan teknologi, termasuk AI, untuk kemajuan usaha mereka. Oleh karena itu, kurikulum dalam program Sisberdaya dan Disberdaya 2025 mencakup pelatihan teknologi yang aplikatif—mulai dari perencanaan keuangan, operasional, hingga strategi digital marketing," kata Olavina.

Senior Director, Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Philippines, Ant International, Wilson Siahaan mengatakan adopsi teknologi sudah menjadi keniscayaan. Hampir seluruh aspek kehidupan kita kini tersentuh oleh digitalisasi.

"Pemberdayaan UMKM melalui teknologi tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi juga mengurangi kesenjangan sosial dan kemiskinan. Kami ingin memastikan UMKM perempuan juga mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang secara digital dan berkelanjutan," kata Wilson.   

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |