Liputan6.com, Jakarta - Jauh sebelum dikenal sebagai pengusaha, miliarder, politisi, sekaligus filantropis seperti sekarang, Mike Bloomberg atau Michael Bloomberg pernah dipecat dari perusahaan tempat ia berharap bisa menghabiskan seluruh karier.
Setelah dikeluarkan dari posisinya sebagai partner di Salomon Brothers pada 1981, ia tidak membuang waktu untuk meratapi nasib. Keesokan paginya, Bloomberg justru mendirikan perusahaan perangkat lunak, data, dan media legendaris bernama Bloomberg LLC.
Dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (24/9/2025), meskipun tak dendam, ia tetap membawa pelajaran penting tentang kepemimpinan dan bisnis dari pengalaman tersebut.
Pemecatan, baik berupa PHK maupun pemutusan kontrak kerja secara sepihak, adalah pengalaman yang hampir setiap karyawan hadapi dan seringkali menjadi titik balik besar dalam hidup.
Banyak tokoh besar juga pernah mengalami hal serupa, seperti Steve Jobs yang dikeluarkan dari Apple pada 1985 setelah perebutan kekuasaan di perusahaan yang kini bernilai USD 3 triliun.
Kemudian ada Oprah Winfrey yang dipecat dari pekerjaannya sebagai pembawa berita di Baltimore karena dianggap “tidak cocok” dengan peran tersebut.
Bahkan, seorang ilmuwan dan penemu besar, Thomas Edison pun berkali-kali kehilangan pekerjaan di masa mudanya saat ia terus merancang penemuan-penemuan yang membentuk dunia modern.
Awal Kemunduran
Mike Bloomberg juga mengalami hal yang sama. Sekitar 44 tahun lalu, sebelum ia mendirikan perusahaan medianya dan menjadi Wali Kota New York ke-108, ia pernah diberhentikan dari jabatannya sebagai partner di bank investasi Salomon Brothers.
Ia telah menghabiskan 15 tahunn untuk membangun kariernya dari bawah sebagai pegawai pemula dengan gaji USD 9.000 per tahun.
Setelah akuisisi Salomon Brothers oleh Phibro Corporation, ia menjadi salah satu yang terkena imbas PHK. Hari itu menjadi kali terakhir ia bekerja sebagai pegawai penuh waktu di perusahaan konvensional.
“Dipecat dari Salomon Brothers memberi saya pelajaran berharga yang terus saya pegang sepanjang karier saya di dunia bisnis, pemerintahan, dan filantropi. Setiap kemunduran adalah sebuah peluang,” ujar Bloomberg kepada Fortune.
“Kalau saya tidak dipecat, mungkin saya tidak akan pernah mendirikan Bloomberg, tidak akan pernah maju sebagai wali kota, dan tidak akan pernah punya kesempatan untuk berkontribusi melalui Bloomberg Philanthropies, yang kini berupaya mengatasi berbagai tantangan besar di seluruh dunia,” imbuhnya.
Bangkit dan Melangkah
Bloomberg, yang kini berusia 83 tahun, tidak berlama-lama tenggelam dalam kesedihan setelah didepak dari perusahaan yang ia yakini akan menjadi tempatnya berkarier seumur hidup.
Sehari setelah diberhentikan, ia langsung mendirikan organisasi bernama Innovative Market Solutions yang kemudian berkembang menjadi Bloomberg LLC.
Perusahaan swasta ini sukses besar melalui produk seperti Bloomberg Terminal dan Bloomberg News. Ia menggandeng Thomas Secunda, Duncan MacMillan, dan Charles Zegar untuk ikut mendirikan perusahaan tersebut pada 1981.
Ia menggunakan uang pesangon sebesar USD 10 juta yang diperoleh dari Solomon Brothers, sebagai modal awal untuk merintis perusahaan ini.
Saat ini, Bloomberg memiliki 88% saham perusahaannya. Menurut Forbes, saham ini menghasilkan pendapatan tahunan hampir USD 15 miliar. Kekayaan pribadi Bloomberg sendiri diperkirakan mencapai USD 109 miliar.
Jangan Terjebak Di Masa Lalu
Di posisinya sekarang dengan gelar miliarder paling berpengaruh di bidang politik, media, dan filantropi, pemecatan itu sudah jauh tertinggal di masa lalu.
Namun, pengalaman itu mengajarkan bahwa kemunduran tidak harus menghancurkan karier dan justru membentuk pendangannya hingga hari ini.
“Apakah terasa menyakitkan waktu itu? Tentu saja. Perusahaan itu sudah menjadi salah satu bagian besar dari hidup saya selama 15 tahun,” ujar Bloomberg.
“Tapi ketika kita terjatuh, yang harus dilakukan adalah bangkit, membersihkan diri, lalu melangkah lagi.”
“Saya tidak pernah menjadi orang yang suka menoleh ke belakang,” lanjutnya.
“Masa lalu tidak bisa diubah, jadi buat apa terus terjebak di sana? Lagipula, kalau kamu tidak pernah gagal, berarti kamu tidak menargetkan sesuatu yang cukup besar. Hidup ini terlalu singkat untuk sekadar bermain aman,” ungkap Bloomberg.
Pelajaran Penting Dari Masa Lalu
1. Selalu Ada Kesempatan di Setiap Kesulitan
Bloomberg mengaku pemecatan itu berat, tapi ia tidak menyimpan dendam. Menurutnya, pengalaman 15 tahun di Salomon sudah memberinya banyak pelajaran berharga, termasuk pentingnya memberi kembali kepada masyarakat.
“Dipecat memang sulit, tetapi saya tidak pernah menyalahkan orang-orang yang terlibat… Saya mendapatkan jauh lebih banyak dari pekerjaan itu dibanding sekadar gaji,” kenangnya.
2. Adaptasi Adalah Kunci
Ia juga menyadari bahwa kesuksesan tidak selalu berjalan sesuai skenario. Pemecatan membuatnya memahami batas dari rencana jangka panjang. “Saya sangat menyukai pekerjaan di Salomon dan mungkin menghabiskan seluruh karier saya di sana,” ujarnya.
“Merencanakan itu tidak salah, tetapi jangan sampai rencana menghalangi tindakan nyata. Bahkan rencana terbaik pun bisa berantakan dan kita harus siap menghadapi perubahan itu dengan beradaptasi,” pesan Bloomberg.
3. Hargai Loyalitas dan Beri Ruang Berkembang
Sebagai seseorang yang pernah mendedikasikan hidupnya pada satu, ia memahami nilai dari pekerja yang setia. Dalam perjalanannya, ia tumbuh sebagai seseorang menghargai dan mengapresiasi loyalitas.
Di perusahaannya, karyawan yang mencapai masa kerja tertentu mendapat piala kenang-kenangan sebagai simbol apresiasi yang bisa mereka pajang dengan bangga.
Bloomberg kini memiliki lebih dari 26.000 karyawan dengan rata-rata masa kerja hampir delapan tahun, dua kali lipat dari rata-rata nasional AS.
“Pengalaman itu juga membuat saya semakin menghargai nilai loyalitas dan pentingnya memberi penghargaan atas kerja keras,” katanya.
“Masa kerja panjang seperti itu makin jarang di dunia bisnis, dan itu terjadi karena kami selalu memberi ruang tumbuh bagi karyawan serta menyediakan kesempatan untuk mengembangkan karier.”

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4826293/original/061766900_1715176240-fotor-ai-20240508204951.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3950884/original/083651300_1646234565-Gedung_Pertamina.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402274/original/025216300_1762242275-KPP_Mining.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5401938/original/045448600_1762231518-Presiden_Prabowo_Naik_KRL_dan_Meresmikan_Stasiun_Tanah_Abang.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3129742/original/024500500_1589556921-20200516-Akibat-Covid-19_-AS-Klaim-Jumlah-Pengangguran-Hampir-Capai-3-Juta-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3617285/original/012275200_1635503742-20211029-Neraca-perdagangan-RI-alamai-surplus-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5115893/original/028971300_1738329594-20250131_173508.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402684/original/053683500_1762261375-Stasiun_Tanah_Abang_Baru.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2755423/original/034848800_1552987923-20190319-IPC-Menuju-Trade-Facilitator-Johan2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5168919/original/084021000_1742468816-673_x_373_rev__5_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1223093/original/001717500_1462280591-20160503-Pasar--Inflasi-Masih-Terkendali-Hingga-Juni-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402620/original/070385400_1762254463-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402440/original/080099900_1762247242-Menteri_Perdagangan_Budi_Santoso.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402578/original/003876700_1762252929-WhatsApp_Image_2025-11-04_at_17.39.09__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402656/original/002350400_1762257181-Foto_3__5_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4875742/original/093303000_1719401842-20240626-Rupiah_Melemah-ANG_5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402529/original/078264300_1762250324-up_stream.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402616/original/095273700_1762254450-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402515/original/049316500_1762249283-2pertamina.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5402538/original/003665800_1762250628-IMG-20251104-WA0006.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4103059/original/076150000_1658923818-Harga_emas_menguat_tipis-ANGGA_4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4572281/original/057307700_1694504761-merve-sensoy-UEb7vAqYb4U-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1095897/original/096862700_1451317311-Gedung-PPATK-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305552/original/006464400_1754356170-IMG-20250805-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5252086/original/007300100_1749857885-Untitled.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303419/original/005458100_1754102666-1000012531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4065432/original/001612500_1656325087-WhatsApp_Image_2022-06-27_at_5.08.03_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4729966/original/074920500_1706586460-taro-ohtani-5T5zmIqs0AM-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321249/original/062289700_1755667530-IMG-20250820-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5286993/original/074006200_1752805243-d2d1ee03-3c3f-44c2-ad85-75e9d1363e62.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1071006/original/007793200_1448870952-20151130-Harga-Emas-Kembali-Buyback-AY3.jpg)