Garuda Indonesia Mau Tambah 7 Pesawat Tahun Ini, 5 Armada Sudah Jalan

1 month ago 48

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menambah 7 armada pesawat sepanjang 2025 ini. Adapun, 5 armada sudah lebih dulu datang dan digunakan maskapai.

Direktir Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim menyampaikan penambahan 7 unit pesawat itu jadi yang terbanyak sejak pandemi Covid-19 lalu.

"Sepanjang tahun 2025 ini kami menargetkan total akan terdapat 7 armada baru, dan ini merupakan penambahan pesawat terbanyak Garuda Indonesia pascapandemi," kata Reza dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Dia menjelaskan, sejak jajaran manajemen baru dipilih, sudah ada 5 armada tambahan yang didatangkan perusahaan. Sehingga, hingga Agustus 2025 ini ada total 78 armada pesawat yang digunakan.

Rinciannya, 32 pesawat berbadan lebar (wide body) dan 46 pesawat berbadan ramping (narrow body). Dengan jumlah pesawat ini, Garuda Indonesia memproyeksikan bisa mengangkut 12,2 juta penumpang pada 2025 ini.

"Pasar penumpang transportasi udara proyeksinya akan terus meningkat mencapai sekitar 105 juta penumpang tahun ini, Garuda Indonesia menargetkan akan melayani 12,2 juta penumpang tahun ini atau setara dengan market share 11,6 persen," jelas Reza.

Jumlah Pesawat Naik

Dalam paparan Reza, jumlah armada Garuda Indonesia sempat berkurang hampir 50 persen karena terdampak pandemi. Namun, bisa kembali bertambah secara berkala.

Pada 2019-2020, jumlah armada Garuda Indonesia mencapai 142 unit, namun turun jadi 68 unit di 2022. Angka tersebut terus bertambah menjadi 71 armada di 2023 dan 73 di 2024. Serta, hingga Agustus 2025, GIAA sudah mengoperasikan 78 armada.

Penambahan armada ini sejalan dengan proyeksi pelayanan penumpang. Dalam kurun waktu 2022 hingga 2024, jumlah penumpang maskapai pelat merah ini naik dari 5,6 juta menjadi 11,4 juta orang.

Soal Borong 50 Pesawat Boeing

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan bahwa kesepakatan pembelian 50 pesawat Boeing oleh PT Garuda Indonesia Tbk sebenarnya telah terjalin jauh sebelum pandemi COVID-19.

"Yang ingin saya sampaikan, sebetulnya kesepakatan itu antara Boeing dan Garuda itu sudah ada sebelum COVID-19," ujar Rosan, Selasa (29/7/2025).

Rosan menjelaskan bahwa pembelian pesawat tersebut merupakan bagian dari hasil negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), khususnya terkait tarif impor. Dari total 50 pesawat yang disepakati, baru satu unit yang dikirim, sementara 49 unit sisanya belum direalisasikan.

Menurut Rosan, Boeing dan Garuda sudah kembali melakukan pertemuan guna membahas kelanjutan pengiriman tersebut. Namun, pengiriman pesawat baru diperkirakan baru bisa dimulai paling cepat pada tahun 2031 atau 2032, mengikuti antrean produksi Boeing saat ini.

Fokus Optimalkan Armada yang Ada

Sambil menunggu pengiriman pesawat baru, Danantara mendorong manajemen Garuda untuk mengoptimalkan armada yang sudah dimiliki. Menurut Rosan, Danantara telah mengucurkan lebih dari USD 400 juta kepada Garuda untuk keperluan perawatan dan perbaikan armada.

"Banyak sekali pesawat dari Citilink maupun Garuda yang sudah di-grounded dan tidak bisa terbang, padahal biaya leasing tetap berjalan. Itu sebabnya kita minta diperbaiki dulu agar bisa kembali beroperasi," jelas Rosan.

Ia menambahkan, durasi operasional pesawat Garuda saat ini hanya sekitar 5 jam per hari, padahal idealnya bisa mencapai 12 jam. Maka, optimalisasi armada yang ada menjadi prioritas utama.

Bahas Detail

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengonfirmasi pihaknya tengah menjalin komunikasi intensif dengan Boeing terkait rencana pembelian pesawat baru. Rencana tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam mendukung proses transformasi bisnis dan penyehatan keuangan.

“Perseroan dan Boeing tengah melakukan komunikasi secara intensif untuk membahas detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar Perseroan,” tulis manajemen Garuda, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/7/2025).

Garuda Indonesia menegaskan pembelian armada baru ini akan menunjang transformasi dari sisi jaringan dan jenis pesawat, dengan mempertimbangkan potensi profitabilitas dan kebutuhan strategis jaringan penerbangan. Selain itu, langkah ini juga ditujukan untuk menjaga efisiensi biaya operasional dan mengoptimalkan pendapatan perusahaan dalam lima tahun ke depan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |