Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik 1% pada perdagangan Rabu, 4 Juni 2025. Kenaikan harga emas dipicu dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah dan data AS. Selain itu, investor juga bergulat dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Mengutip CNBC, Kamis (5/6/2025), harga emas spot naik 0,8% menjadi USD 3.378,22 per ounce pada pukul 02.02 PM (18.02 GMT) setelah naik 1% sebelumnya. Selain itu, harga emas berjangka AS ditutup naik 0,7% menjadi USD 3.399,20.
Di sisi lain, indeks dolar AS turun 0,5% membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain. Sedangkan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun turun tipis.
"Sektor jasa AS, dua pertiga dari ekonomi berkontraksi untuk pertama kalinya dalam setahun setelah mendorong emas naik satu persen setelah emas batangan mengabaikan laporan ketenagakerjaan ADP yang lemah meskipun secara historis bergejolak,” ujar Independent Metals Trader, Tai Wong.
Ia mengatakan, penutupan kembali di atas USD 3.400 akan memicu kenaikan harga emas ke level tertinggi sepanjang masa.
Institute for Supply Management mengatakan indeks manajer pembelian nonmanufaktur turun menjadi 49,9 bulan lalu, angka terendah sejak Juni 2024, sementara data ADP menunjukkan pengusaha swasta AS menambah pekerja paling sedikit dalam lebih dari dua tahun.
"Ada ketidakpastian geopolitik yang cukup besar dengan Rusia, Ukraina, Iran, Suriah dan China yang mendorong orang untuk membeli emas. Meskipun pedagang mungkin tidak mengharapkan emas naik secepat itu, masih ada banyak keuntungan,” ujar Senior Market Strategist RJO Futures, Daniel Pavilonis.
Menanti Data Ekonomi AS Lainnya
Presiden AS Donald Trump mengatakan mitranya dari China yakni Presiden Xi Jinping keras dan “sangat sulit diajak berunding”, hanya beberapa hari setelah menuduh Beijing melanggar perjanjian untuk mencabut tarif.
Selain itu, Washington menggandakan tarif impor baja dan aluminium dan mendesak mitra dagang untuk mengajukan “penawaran terbaik” mereka guna menghindari lebih banyak pungutan impor.
Semua mata tertuju pada laporan penggajian AS pada Jumat untuk mendapatkan petunjuk tentang langkah the Federal Reserve berikutnya.
Emas, aset safe haven selama masa ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung tumbuh positif dalam lingkungan suku bunga rendah.
Sementara itu, harga perak spot turun 0,1% menjadi USD 34,45, platinum naik 1,5% menjadi USD 1.089,99, sementara paladium turun 1% menjadi USD 1.000,55.
Prediksi Harga Emas Dunia 5 Juni 2025, Ini Sederet Faktor Pendorongnya
Sebelumnya, harga emas dunia diperkirakan akan sedikit terkoreksi pada perdagangan Kamis (5/6/2025). Pada Rabu, 4 Juni 2025 harga emas dunia berdiri di kisaran USD 3.348.
“Ada kemungkinan besar (harga emas dunia) akan menuju USD 3.324. Kalau seandainya tidak menyentuh level tersebut, kemungkinan akan kembali ke level USD 3.394,” ungkap pengamat pasar, Ibrahim Assuaibi kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Ibrahim menjelaskan, salah satu fundamental yang mempengaruhi harga emas dunia adalah berita adanya potensi dialog antara Amerika Serikat dan Tiongkok terkait isu tarif sebesar 50% untuk impor baja dan aluminium.
Pejabat AS sebelumnya mengungkapkan bahwa belum ada komunikasi AS dan pejabat Tiongkok terkait tarif impor kedua negara, sehingga perlu melakukan pertemuan untuk mencapai kesepakatan.
Faktor kedua, adalah ketegangan militer Rusia-Ukraina usai Ukraina melakukan penyerangan terhadap bandara di Rusia yang menghancurkan 41 pesawat terbang.
“Ini juga menjadi satu ketegangan yang cukup luar biasa. Sebenarnya ini yang bisa mengangkat sentimen positif terhadap harga emas,” papar Ibrahim.
Faktor Fundamental Lainnya
Fundamental lainnya adalah pertemuan sejumlah pejabat Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang menegaskan kembali masih belum akan memangkas tentang suku bunga.
“Karena kita lihat bahwa perang dagang terus terjadi dan kondisi ini membuat Bank Sentral (The Fed) walaupun dikritik oleh Trump untuk menurunkan suku bunga tapi masih akan tetap mempertahankan suku bunga,” jelas Ibrahim.
Adapun perkembangan terkait RUU paja AS yang kemungkinan besar ini juga akan disetujui oleh Kongres.
“Sehingga ini yang akan meningkatkan utang yang cukup tinggi USD 3-5 triliun membuat harga emas kemungkinan akan kembali mengalami kenaikan,” imbuhnya.