Hewan Kurban Laris Manis Jelang IdulAdha, Begini Kriteria Paling Dicari

1 day ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Suara domba hingga sapi saling bersahutan di lapak penjualan hewan kurban. Masyarakat kerap melirik jajaran hewan yang ditawarkan di berbagai lapak di sisi jalanan kota. Lantas, bagaimana kriteria hewan kurban yang acapkali dipilih?

Salah satu pembeli domba, Esa (29) mengungkapkan ketertarikannya membeli hewan kurban. Salah satunya mengenai bobot dan kondisi kesehatan hewan.

"Saya milih tentunya sesuai syariat agama ya, yang kondisinya sehat sama umur dan bobotnya cukup. Kalau soal harga, sebenarnya ikut ke budget yang sudah ada aja," kata Esa saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (3/6/2025).

Kriteria ini diamini oleh Ajat, pemilik lapak Putri Kembar Farm yang menjajakan hewan kurban di Bursa Hewan Qurban (BHQ), Kota Bogor. Di lokasi ini, dia turut menjamin kualitas dari domba dan kambing yang ditawarkannya. Mengingat lagi, pengelola BHQ menyediakan dokter hewan yang terus memantau kesehatan hewan ternak sepanjang waktu.

"Kalau disini mah begitu masuk saja sudah dijamin, tiap hari juga dokter keliling. Kelebihannya jualan di sini seperti kaya gitu," ucapnya kepada Liputan6.com.

"Di sini kita mengacu ke timbangan juga enggak terlalu, karena selain timbangan itu melihat dari warna juga, tanduk juga, jadi pengaruh gitu," imbuhnya.

Sapi Diperiksa

Sementara itu, pemilik Sahabat Farm, Siswanto mengatakan kalau pemeriksaan hewannya dilakukan dua kali dalam satu hari. Jika sudah sepakat transaksi dengan pembeli, dokter akan kembali memeriksa kesehatannya.

"Alhamdulillah sehat dokter pasti periksa terus pagi (dan) sore, nanti mau pengiriman juga diperiksa lagi," ujarnya.

Senada, pemilik Yansyah Berkah Farm, Husein memastikan kondisi sapi jumbo yang dijajakannya dalam kondisi sehat. Hal ini jadi pertimbangan utama para pembeli.

"Alhamdulillah ini salah satu keutamaan kita ambil lapak disini, pertama kesehatan ada tim dokter yang setiap hari ngecek, jadi betul-betul, begitu sebelum pengiriman dicek lagi kalau memang sehat ya dikirim, kalau tidak sehat ya dikasih balik sapinya," tutur dia.

Perubahan Pola Beli Hewan Kurban

Kembali ke Ajat. Dia mengisahkan ada perubahan pola pembeli hewan kurban yang ditawarkannya. Berdasarkan pengalaman, orang yang kurban cenderung orang yang sama dan menjadi langganan.

Namun, perbedaan ditemuinya karena penyesuaian budget untuk membeli hewan kurban. Dari biasanya membeli dua kambing, kali ini hanya satu atau bahkan mengalihkannya dengan patungan bersama keluarga untuk membeli sapi.

"Kalau kurban sekarang kan alasannya, yang biasa dua, 'satu aja pak karena anak saya mau sekolah', lagian perekonomian juga kurang stabil mungkin ya. Kadang-kadang (pelangga bilang) 'pak untuk saat ini saya gak beli kambing karena saya ikut patungan sama keluarga patungan sapi'," kisahnya.

Kendati begitu, Ajat tak ambil pusing. Lantaran, berkurangnya permintaan dari pelanggan itu tertutupi oleh pelanggan lainnya yang berminat membeli hewan kurban miliknya. Sehingga secara penjualan masih tetap naik.

Harga Hewan Kurban

Adapun, hewan kurban yang dijual di lapak bersama BHQ ini bervariasi. Domba dan kambing misalnya dijual mulai dari harga Rp 3 juta dengan bobot sekitar 25 kilogram (kg). Bobot lebih tinggi bisa dikenakan harga lebih mahal, sekitar Rp 5 juta hingga Rp 6,5 juta.

Sementara itu, sapi dijual dengan harga mulai Rp 27 juta untuk sapi dengan bobot sekitar 300 kilogram. Harga jual sapi dengan bobot 750 kilogram bisa mencapai Rp 55 juta.

Harga bisa lebih tinggi ketika sapi mencapai bobot lebih berat. Yansyah Berkah Farm menjajakan sapi dengan bobot 1,1 ton yang dibanderol sekitar Rp 100 juta.

Harga Naik dari Tahun Lalu

Pemilik Putri Kembar Farm, Ajat menyampaikan ada kenaikan harga dari tahun sebelumnya. Meskipun kenaikannya tidak terlalu tinggi. Dia menuturkan, harga hewan mengikuti permintaan pembeli. Kenaikannya diperkirakan sebesar Rp 200-300 ribu.

"Enggak jauh beda, paling (naik) Rp 200-300 ribu dari tahun lalu, kalau domba mah naik terus. Tapi memang kalau di pasar lagi kurang peminat bisa anjlok. Tapi di pasaran ramai ya bobot kecil saja bisa naik tinggi tergantung daya beli," sebutnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |