Intip Kekayaan Michael Bloomberg, Miliarder AS yang Bertemu Presiden Prabowo

Liputan6.com, Jakarta - Michael Bloomberg, seorang miliarder terkemuka asal Amerika Serikat (AS), dikenal luas atas sepak terjangnya yang signifikan di dunia bisnis dan politik.

Pendiri perusahaan media dan informasi keuangan Bloomberg ini menjadi perhatian setelah pertemuan Bloomberg dengan Presiden Prabowo Subianto di Amerika Serikat (AS).

Michael Bloomberg mengunggah pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di akun instagram resminya @mikebloomberg, dikutip Rabu, (24/9/2025).

Ia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk memperluas peluang ekonomi dengan investasi energi bersih.

"Presiden Indonesia@Prabowo berkomitmen untuk memperluas kesempatan ekonomi bagi rakyatnya termasuk melalui investasi energi bersih dan perlindungan sumber daya laut yang mendukung banyak  kehidupan," kata dia.

Michael Bloomberg juga mengapresiasi dapat berdiskusi dengan Presiden Prabowo Subianto.

"Saya senang dapat berbincang dengannya hari ini tentang  bagaimana Bloomberg dan@bloombergdotorg dapat terus melanjutkan kemitraan dalam pekerjaan ke depannya,” ujar dia.

Seiring pertemuan itu, menarik juga untuk diketahui kekayaan Michael Bloomberg yang pernah mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) sekitar 2020.

Berdasarkan data real-time billionaires Forbes, Michael Bloomberg mencatat kekayaan USD 109,4 miliar atau sekitar Rp 1.827 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.702).

Pria berusia 83 tahun ini berada di posisi ke-16 dari daftar orang terkaya di dunia pada 24 September 2025.Adapun sumber kekayaannya berasal dari perusahaan media dan informasi keuangan Bloomberg yang didirikan pada 1981. Ia memiliki 88% saham di perusahaan tersebut dan diperkirakan pendapatan tahunannya mendekati USD 15 miliar atau sekitar Rp 250,53 triliun.

Mengutip Forbes, ia menunjuk head of product Vlad Kliatchko sebagai CEO Bloomberg LP pada 2023 dan mantan Gubernur Bank of England Mark Carney sebagai ketua non-eksekutif yang baru.

Selain sebagai pengusaha, ia pernah menjabat sebagai Wali Kota New York City selama 12 tahun dari 2002-2013. Ia pernah mencalonkan diri sebagai Presiden AS pada 2020, tetapi gagal.

Pria yang memulai karier di wall street pada 1966 ini juga dikenal sebagai seorang filantropis. Ia menyumbang sekitar USD 3,7 miliar atau Rp 61,77 triliun pada 2024 dan telah sumbangkan dana lebih dari USD 21,1 miliar atau Rp 352,13 triliun. Donasi untuk pendidikan, perubahan iklim dan lainnya.