Menteri Ekonomi Kreatif Siap Rangkul Anak Muda Kerja Sesuai Passion

2 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Rifky Harsya siap mendukung generasi muda untuk bekerja sesuai dengan passion atau bidang yang diminatinya. Dengan bergelut di sektor ekonomi kreatif yang digandrungi anak muda, semisal dalam bidang musik hingga perfilman. 

Dalam konteks ini, Menteri Ekonomi Kreatif menyoroti data, sekitar 80 persen dari 7,4 juta pengangguran merupakan anak muda berumur di bawah 40 tahun. Di sisi lain, data yang dimilikinya menunjukan, hampir dalam 5 tahun terakhir pertumbuhan jumlah pekerja di sektor ekonomi kreatif antara 1-2,5 juta orang. 

"Saya pernah ketemu ketua alumni kampus terkenal, belasan ribu alumni kampus mereka dari belasan fakultas, 60 persen kerjanya di industri kreatif," ujar Teuku Rifky dalam sesi Bincang Liputan6 di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (3/6/2025).

Merujuk pada data, ia mengatakan, jumlah pekerja di sektor ekonomi kreatif Indonesia meningkat pesat jadi 26,5 juta orang. Sebagai penekanan dari ucapan sebelumnya, ia menyebut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan, 60 persen dari pegiat ekonomi kreatif berusia di bawah 40 tahun.

"Dilihat dari data itu, generasi muda suka bekerja sesuai passion. Jadi yang biasanya nonton film dari kecil, ingin bikin film. Denger musik, ingin jadi musisi. Biasa main game, ingin buat game," ungkap dia. 

Punya Potensi

Berkaca pada bonus demografi, Menteri Ekonomi Kreatif menilai Indonesia punya potensi di sektor ekonomi kreatif yang sangat besar. Untuk itu, Kementerian Ekonomi Kreatif hendak memupuk bibit-bibit baru di sektor tersebut hingga ke pelosok daerah. 

"Bagaimana ini hingga ke pedalaman ditingkatkan kemampuan para pelakunya, dari amatir jadi profesional, dan didorong ke tingkat global. Perkembangannya cepet banget," kata Teuku Rifky. 

Menurut dia, tiap subsektor di bidang industri kreatif memiliki potensi masing-masing untuk bisa dikomersialisasi. Oleh karenanya, pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif siap menjembatani itu. 

"Setiap daerah bahkan setiap orang punya potensinya masing-masing. Bagaimana secara kualitas mempunyai daya saing dan kualitas yang bisa berkompetisi, karena industri kreatif memang kompetitif banget. Itu pemerintah harus masuk," tutur dia. 

Dorong sektor Ekonomi Kreatif, Kemenekraf Gandeng OJK

Sebelumnya, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di acara Peluncuran OJK Infinity 2.0 yang diselenggarakan di Menara Radius Prawiro, Jakarta, Kamis, 24 April 2025.

OJK Infinity 2.0 menandai komitmen OJK dalam memperkuat dukungan terhadap ekosistem inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK), termasuk sektor ekonomi kreatif yang selama ini belum sepenuhnya terlayani oleh sistem pembiayaan konvensional.

Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, mengatakan MoU ini menandai babak baru kolaborasi yang sangat strategis. Berdasarkan data yang ada, 11 tahun terakhir kontribusi sektor ekonomi kreatif dalam PDB Indonesia meningkat lebih dari 2 kali lipat pendapatan dan kini sudah mencapai lebih dari Rp1.500 triliun.

"Jumlah tenaga kerja dalam 11 tahun terakhir juga meningkat hampir 2 kali lipat, dari 14 juta orang pada 2023 menjadi lebih dari 26 juta orang pada akhir 2024 ini. Demikian juga dengan nilai ekspor produk kreatif pun melonjak dari 15 miliar US dollar tahun 2013, menjadi lebih dari 25 miliar US dollar di akhir tahun 2024. Jadi, dalam 5 tahun ke depan, pemerintah juga telah menargetkan kontribusi PBB sektor ekonomi kreatif mencapai 8%," kata Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam keterangan tertulis, Jumat (25/4/2025).

Menteri Ekraf Teuku Riefky menambahkan sektor ini diharapkan menyerap tenaga kerja lebih dari 27 juta dan juga tumbuh sebagai motor eksport dan investasi nasional. "Ini adalah komitmen kolektif untuk menjadi ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional," tegas Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Ekonomi Kreatif Pendorong Transformasi Ekonomi

Penandatanganan ini menjadi tonggak penting kolaborasi lintas sektor dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional melalui inovasi di bidang teknologi keuangan.

Peluncuran ini merupakan hasil penjajakan antara Kemenekraf dengan OJK sejak 14 Januari hingga audiensi pada tanggal 23 Maret 2025.Sebagai bentuk keseriusan pemerintah, dalam RPJMN 2025–2029, ekonomi kreatif ditargetkan berkontribusi hingga 8,4% terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 27 juta tenaga kerja.

Hal ini sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam dokumen Asta Cita, yang menjadikan pengembangan ekonomi kreatif sebagai bagian dari transformasi ekonomi nasional berbasis inovasi dan teknologi.

Menteri Ekraf Teuku Riefky berharap semakin banyak pegiat kreatif yang bisa mengakses pendanaan, memonetisasi karya, dan naik kelas untuk berdaya saing global, lewat MoU ini.

"Selamat atas peluncuran Pusat Inovasi “OJK Infinity 2.0” Bersama kita dorong inovasi di sektor keuangan dan ekonomi kreatif, untuk menghadirkan dampak nyata bagi pegiat kreatif, pertumbuhan ekonomi nasional, dan kesejahteraan masyarakat. Karena kami percaya bahwa setiap karya layak dihargai, setiap inovasi pantas tumbuh, dan setiap insan kreatif harus mendapat ruang berkembang," jelasnya.

Kolaborasi antara Kemenekraf dan OJK mencakup tiga pilar utama dari strategi ASTA EKRAF, yaitu Dana Ekraf, Sinergi Ekraf, dan Talenta Ekraf.

Penyediaan dan Pemanfaatan Data

Melalui MoU ini, kedua pihak sepakat untuk menjalin kerja sama strategis dalam penyediaan dan pemanfaatan data dan informasi terkait sektor ekonomi kreatif dan sektor keuangan.

Selain itu, pelaksanaan program literasi dan inklusi keuangan di sektor ekonomi kreatif dan sektor jasa keuangan; peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM; pelaksanaan kajian dan riset bersama; serta kolaborasi lainnya dalam pengembangan sektor ekonomi kreatif dan sektor jasa keuangan. Sejumlah program turunan dari kerja sama ini juga mulai dijalankan sebagai bentuk implementasi nyata di lapangan.

Program-program tersebut antara lain meliputi program literasi keuangan dan roadshow ke berbagai daerah, penyelenggaraan Hackathon dan Accelerator Program untuk menjaring talenta digital, serta dukungan terhadap subsektor kreatif unggulan seperti gim, animasi, musik, dan kuliner.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |