Negosiasi Tarif Trump Putaran Kedua, Tim Delegasi Indonesia Akan ke Washington Pekan Depan

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Delegasi dari Pemerintah RI akan segera pergi ke Washington DC, Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan negosiasi soal pengenaan tarif resiprokal oleh Presiden AS, Donald Trump. Setelah Indonesia sukses melakukan lobi dengan pihak perwakilan Negeri Paman Sam pada tahap awal. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, Indonesia telah melakukan perundingan putaran pertama dengan Amerika Serikat, di sela forum Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) di Perancis.  

Perundingan jilid pertama ini mencakup berbagai isu strategis. Mulai dari tarif perdagangan, hambatan non-tarif tarif, perdagangan digital, hingga keamanan ekonomi. 

"Putaran kedua ini akan segera dilakukan minggu depan. Jadi delegasi Indonesia akan mengirim tim ke Washington untuk melakukan negosiasi putaran selanjutnya," ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers virtual, Rabu (4/6/2025) malam. 

Airlangga menekankan, dalam pembahasan dengan Amerika Serikat ini, Pemerintah RI selalu mengedepankan kepentingan nasional dan melakukan upaya-upaya konkret. Agar dalam penyelesaian perundingan tarif Trump 2025 ini, Indonesia termasuk 1 dari 18 negara dengan dokumen yang paling maju. 

"Tentu kita berharap hasilnya nanti akan optimal terhadap perdagangan Indonesia ke pasar global, termasuk ke Amerika Serikat," kata Menko Airlangga.

Bertemu dengan Ambassador USTR

Adapun dalam forum OECD di Perancis, perwakilan Indonesia telah melakukan perundingan tarif Trump dengan Ambassador Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Jamieson Greer.

Airlangga menuturkan, Indonesia telah menyerahkan dokumen kepada USTR. Hasilnya, dokumen Indonesia dianggap sudah memenuhi kriteria yang diminta oleh pihak Amerika Serikat. 

"Ambassador Greer mengapresiasi proposal Indonesia sebagai basis yang baik untuk mendapatkan pertimbangan bagi Amerika," pungkas Airlangga.

Sudah Temui AS pada April 2025

Mengacu pada informasi sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah mengerahkan tim untuk berangkat ke Amerika Serikat, dalam rangka Spring Meeting 2025 World Bank pada April 2025 silam. 

Pertemuan bilateral ini menghimpun sejumlah isu yang tak hanya berasal dari sektor perdagangan, tapi juga berkaitan dengan non-trade measures atau non-tariff barrier. Indonesia juga turut menyinggung soal adanya deregulasi kebijakan terhadap Amerika Serikat. 

Tujuannya, untuk memangkas defisit neraca perdagangan Amerika Serikat terhadap Indonesia, yang pada 2024 mencapai USD 17,9 miliar.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |