Produk Lokal Tembus Pasar Global, Mendag Busan Lepas Ekspor Alas Kaki UMKM Surabaya ke Kuwait

3 days ago 14

Liputan6.com, Surabaya Menteri Perdagangan Budi Santoso mengapresiasi upaya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) CV Rumah Jeddiah di Surabaya untuk menembus pasar ekspor. Ia berharap langkah CV Rumah Jeddiah yang melakukan ekspor perdana 8.872 pasang produk alas kaki senilai USD 38 ribu, atau sekitar Rp618 juta ke Kuwait dapat diikuti lebih banyak UMKM.

Mendag Busan mengatakan momentum ekspor ke Kuwait perlu dimanfaatkan secara optimal agar produk-produk Indonesia dapat semakin menunjukkan daya saingnya di pasar global.

“Kami harap, produk-produk UMKM tidak hanya beredar di pasar dalam negeri, tapi juga semakin banyak yang ekspor. Ekspor alas kaki ke Kuwait kali ini menunjukkan bahwa produk Indonesia mampu bersaing di pasar global, bahkan di kawasan yang belum banyak dijajaki eksportir kita. Syaratnya, harus punya kualitas dan mampu bersaing,” kata Mendag Busan di acara Pelepasan Ekspor Produk Alas Kaki Buatan CV Rumah Jeddiah ke Kuwait pada Selasa, (3/6/2025) di Surabaya, Jawa Timur.

Meskipun ini ekspor perdananya ke Kuwait, CV Rumah Jeddiah sebenarnya sudah memiliki pengalaman ekspor. Pada Desember 2024, CV Rumah Jeddiah mengekspor 5.000 pasang sepatu dengan nilai transaksi hampir USD 22 ribu ke Libya, Afrika Utara. Dengan pendekatan berbasis kemitraan dan pemberdayaan, perusahaan ini telah berhasil memperluas pasar ekspornya.

CV Rumah Jeddiah memberdayakan masyarakat lokal melalui kemitraan dengan lebih dari 60 UMKM dari Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya yang melibatkan lebih dari 800 perajin.

“Saya mengapresiasi CV Rumah Jeddiah atas komitmen dan kerja kerasnya dalam mengembangkan produk yang berkualitas dan berdaya saing global. Keberhasilan ini membuktikan bahwa UMKM Indonesia mampu menembus pasar internasional sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi lokal lewat pemberdayaan masyarakat," ujar Mendag Busan.

Sementara itu, Direktur CV Rumah Jeddiah Daniel Oktavianus menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian Perdagangan, khususnya melalui fasilitasi yang dilakukan para perwakilan perdagangan (perwadag) RI di luar negeri.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Kemendag, terutama melalui perwadag RI di luar negeri yang telah membantu mempertemukan kami dengan calon pembeli dan membuka akses ke pasar internasional,” ujar Daniel.

Ekspor Alas Kaki dan Perdagangan Indonesia-Kuwait

Pada kuartal I 2025, ekspor produk alas kaki Indonesia ke seluruh dunia tercatat sebesar USD 1,89 miliar. Sementara itu, Indonesia menempati peringkat ke-6 dunia sebagai eksportir produk alas kaki dengan nilai ekspor mencapai USD 7,08 miliar pada 2024. Selama lima tahun terakhir (2020—2024), pertumbuhan rata-rata ekspor sektor ini mencapai 8,51 persen per tahun.

Sementara itu, ekspor Indonesia untuk sektor alas kaki ke kawasan Timur Tengah pada 2024 tercatat mencapai USD 9,71 miliar. Kuwait menjadi mitra dagang peringkat ke-7 Indonesia di kawasan tersebut untuk produk alas kaki.

Pada Januari—Maret 2025, total perdagangan Indonesia dan Kuwait mencapai USD 207,00 juta. Ekspor Indonesia ke Kuwait tercatat USD 88,22 juta, sementara impor Indonesia dari Kuwait USD 118,78 juta. Sementara itu, pada 2024, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 547,53 juta. Ekspor Indonesia ke Kuwait mencapai USD 218,31 juta dengan pertumbuhan rata-rata 15,5 persen per tahun dalam lima tahun terakhir (2020–2024).

Perkuat Ekosistem Perdagangan Dalam dan Luar Negeri

Mendag Busan menambahkan, Kementerian Perdagangan memiliki berbagai program untuk memperkuat eksistensi UMKM, baik di pasar domestik maupun internasional. Beberapa Upaya penguatan pasar dalam negeri dilakukan melalui kemitraan dengan platform niaga elektronik (e-commerce) dan jaringan ritel modern, serta melalui kampanye untuk mendorong kecintaan terhadap produk dalam negeri melalui gerakan Bangga, Bela, Beli Buatan Indonesia.

“Kami menjalin kerja sama dengan platform niaga elektronik dan jaringan ritel modern untuk membantu memasarkan produk-produk UMKM. UMKM harus memiliki kualitas yang baik dan berdaya saing sehingga bisa memanfaatkan kerja sama ini dengan maksimal,” ujar Mendag Busan.

Mendag busan menambahkan, Kemendag juga memiliki program untuk memperluas akses pasar dan mendukung pelaku usaha untuk ekspor. Program-program tersebut, antara lain, fasilitasi pitching dan business matching oleh perwakilan dagang di luar negeri, promosi melalui partisipasi dalam pameran internasional, peningkatan kapasitas pelaku usaha, serta dukungan terhadap penjenamaan produk ekspor Indonesia.

“Kami terus mendorong pelaku usaha untuk menembus pasar global. Untuk itu, Kemendag menghadirkan berbagai program strategis seperti pameran tahunan Trade Expo Indonesia, kegiatan business matching, serta penguatan jaringan perwakilan dagang di luar negeri,” tambah ucap Mendag Busan.

Sejak awal 2025, Kemendag rutin menggelar pitching dan business matching dengan perwadag Indonesia di berbagai negara untuk mempertemukan eksportir dengan calon pembeli. Untuk periode Januari—Mei 2025, Kemendag telah menggelar pitching dan business matching yang melibatkan 466 pelaku usaha dan mencatatkan potensi transaksi sebesar USD 68,65 juta.

Dalam pelepasan ekspor alas kaki ini, Mendag Busan didampingi Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi. Turut hadir Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Iwan dan Direktur CV Rumah Jeddiah Daniel Oktavianus.

(*)

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |