Rahasia Berdagang Melalui Media Sosial Supaya Cuan, Begini Strateginya

1 day ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengungkapkan sejumlah strategi yang harus dimiliki UMKM untuk berjualan melalui media sosial. Mulai dari ilmu pemasaran (marketing) hingga penentuan target pasar dan promosi yang tepat.

Cara awal yang bisa dilakukan oleh pengusaha UMKM adalah memperkuat pasarnya di aplikasi perpesanan WhatsApp.

"Ke depan, UMKM harus menyiapkan strategi yang pas jika ingin masuk ke ekosistem digital, termasuk ke perdagangan daring. Pertama mereka harus mengembangkan terlebih dahulu pasar mereka di WhatsApp," kata Huda saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (10/6/2025).

Setelah itu, pengusaha UMKM bisa mulai merambah ke media sosial lainnya seperti Instagram, Facebook, hingga TikTok. Hal ini disebutnya harus pula dibekali dengan ilmu yang mumpuni.

"Belajar marketing via media sosial kepada para pakar dan kelas ini bisa dan harus difasilitasi oleh pemerintah, agar mindset mereka bisa terbentuk untuk berjualan via media sosial," ucapnya.

"Mereka harus paham untuk masing-masing karakteristik channel perdagangan daring. Sehingga bisa memilih tempat yang tepat," Huda menambahkan.

Migrasi ke E-Commerce

Huda mengatakan, masih banyak pengusaha UMKM terutama di tataran mikro yang lebih memilih media sosial ketimbang e-commerce. Menurut dia, pemangku kepentingan termasuk pemerintah perlu menguatkan pemahaman UMKM terhadap platform tersebut.

"Platform ecommerce sebenarnya sudah membantu namun memang belum terlampau optimal. Keterbatasn infraatruktur hingga ke level mikro menjadi penghambat," kata dia.

"Mereka harus menyediakan orang yang secara langsung membantu UMKM untuk go digital, dan itu berat. Maka butuh kolaborasi dengan pemerintah di daerah untuk bisa mengeksekusi digitalisasi UMKM secara optimal," ujar dia.

Memilih Berdagang Lewat WhatsApp

Sebelumnya, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai aplikasi perpesanan WhatsApp masih jadi primadona sarana berjualan para UMKM dibandingkan dengan media sosial lainnya.

Dia mengatakan, masih minimnya pengusaha UMKM yang terjun ke ekosistem digital. Biasanya, pemilik bisnis fisik terjun menawarkan produknya lewat pesan WhatsApp.

"Paling mudah ditemui adalah UMKM yang mempunyai jaringan toko melalui perdagangan daring. Itu pun paling banyak masih melalui aplikasi pesan instan seperti WhatsApp," ungkap Huda saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (10/6/2025).

Masih Sedikit Lirik E-Commerce

Data yang dikumpulkannya mencatat, sekitar 90 persen pelaku usaha yang berjualan secara online, memilih berjualan via WhatsApp. Selanjutnya, baru memilik melaluk media sosial lain seperti Facebook, Instagram, ataupun TikTok. Metode dagang ini menurut dia, lebih dipilih ketimbang melirik menjajakan produknya lewat platform e-commerce.

"Sekitar 60 persen pelaku usaha berjualan via media sosial. Baru sekitar 26 persen yang berjualan via platform ecommerce. Kenapa mereka memilih berjualan via WhatsApp atau media sosial? bagi mereka paling mudah ya berjualan via platform tersebut," terangnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |