Rahasia Membangun Kepercayaan di Detik Pertama Percakapan

1 month ago 44

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pertanyaan paling buruk ketika komunikasi, salah satunya untuk memulai percakapan adalah, "Apa kabar?” Pertanyaan ini membuat obrolan terasa biasa saja, sama seperti percakapan lain pada umumnya.

Jawaban yang muncul pun hampir selalu itu-itu saja: "Baik, cuma sibuk.” Akhirnya, suasana jadi datar dan percakapan tidak berkembang.

Seorang pembicara, peneliti, dan penulis buku Vanessa Van Edwards, telah meneliti perilaku manusia dan bagaimana orang asing bisa langsung terhubung selama 17 tahun. Ia menemukan, kepercayaan bisa cepat tumbuh atau justru hilang hanya karena sinyal-sinyal kecil di detik-detik pertama pertemuan. Demikian seperti dikutip dari CNBC, Selasa (23/9/2025).

Lalu, apa yang harus dilakukan jika Anda ingin langsung membangun kepercayaan?

1. Hindari Pertanyaan Dasar

Hindari pertanyaan standar seperti "Apa kabar?” atau "Akhir-akhir ini sibuk ya?”

Pertanyaan semacam itu biasanya hanya menghasilkan jawaban singkat dan membosankan. Sebaliknya, pilihlah pertanyaan yang tetap santai tapi bisa memicu cerita seru. Dengan begitu, percakapan jadi lebih hidup.

Contohnya:

  • Alih-alih bertanya: “Bagaimana kabarmu?”, coba tanyakan:"Apa hal paling menyenangkan minggu ini?”
  • Jangan tanya: “Sibuk nggak belakangan ini?”, ganti dengan: "Ada pencapaian besar akhir-akhir ini?”
  • Daripada bertanya: "Lagi ngerjain apa sekarang?”, lebih baik: “Ada proyek menarik yang lagi kamu kerjain?
  •  

2. Tanyakan Soal Kegemaran Mereka

2. Tanyakan Soal Kegemaran Mereka

Kalau ingin cepat membangun kepercayaan dengan orang lain, cobalah dorong mereka untuk bercerita tentang hidupnya. Jadilah orang yang selalu menanyakan hal-hal yang mereka tunggu-tunggu atau bikin mereka bersemangat.

Ini trik yang bisa dipakai:

  • Senin–Selasa: tanyakan, “Ada hal seru yang kamu lakukan di akhir pekan kemarin?”
  • Kamis–Jumat: ubah jadi, “Ada rencana seru untuk akhir pekan ini?”
  • Rabu: coba tanya, “Ada hal menyenangkan atau menarik yang lagi kamu kerjakan minggu ini?”
  • Menjelang liburan: tanyakan, “Ada sesuatu yang kamu nantikan saat liburan nanti?”

Dengan kebiasaan ini, orang-orang di sekitarmu akan terbiasa menyiapkan cerita seru untuk dibagikan. Kalau lagi enggak ada cerita, mereka mungkin malah menghindar. Intinya, ini sama-sama menguntungkan: mereka dapat kesempatan berbagi hal positif, dan kamu jadi lebih mudah membangun hubungan.

3. Cara Menjawab Pertanyaan ‘Apa kabar?’

Dalam membangun kepercayaan, yang penting bukan hanya pertanyaan yang kita ajukan, tapi juga bagaimana kita merespons saat orang lain mencoba terhubung.

Kesalahan yang sering terjadi adalah membuka percakapan dengan hal-hal negatif, misalnya: “Duh, cuacanya jelek banget hari ini” atau “Jadwal aku berantakan sekali.” Itu langsung menurunkan energi percakapan. Sebaliknya, siapkan satu hal menarik untuk dibagikan, bahkan kalau pertanyaannya klise.

Misalnya, saat ada yang bertanya “Apa kabar?”, coba jawab dengan sedikit humor atau imajinasi, misalnya:

  • “Lumayan, aku ingat pakai benang gigi hari ini. Jadi bisa dibilang kemenangan kecil.”
  • “Hidup berkat kafein dan mimpi.”
  • “Hari ini 10 dari 10, aku baru dapat satu follower baru di Instagram.”
  • “Bertahan kayak kucing di poster motivasi.”

Intinya, apa pun yang berbeda dari jawaban standar seperti “Baik, cuma sibuk” akan membuat percakapan lebih hidup dan bikin orang lain lebih tertarik.

4.Perhatikan Bahasa Tubuh

Jangan menyilangkan tangan atau terlihat menutup diri. Postur terbuka akan mengundang orang lain untuk terbuka juga, sedangkan sikap tertutup justru memicu keraguan.

Jabat tangan yang mantap dan tegas tapi tetap ringan bisa dengan satu sampai tiga kali tepukan akan menunjukkan rasa percaya diri, bahkan memberi kesan positif tentang kepribadianmu.

Saat panggilan video, condongkan tubuh sedikit ke depan untuk memberi kesan lebih dekat. Kalau lawan bicara mengangguk, balas dengan anggukan juga. Gerakan sederhana seperti ini membuat otak mereka menangkap sinyal bahwa kamu aman dan bisa dipercaya.

Rutin Berlatih

Cobalah untuk mengobrol dengan kasir, tetangga, atau teman saat ngopi di situasi santai dan tanpa tekanan. Edwards melakukannya sebelum pertemuan penting entah saat makan malam dengan keluarga, mengobrol dengan orang asing di antrean, atau bahkan dengan sopir ojek online. Latihan kecil seperti ini bikin sikap dan bahasa tubuh terasa lebih natural.

Kuncinya mulai dari hal kecil dan lakukan konsisten. Misalnya, tanyakan rencana menyenangkan saat makan siang, atau ikuti bahasa tubuh orang lain saat berjalan bersama. Lama-lama, kamu akan melihat orang lebih cepat terbuka, lebih sering tersenyum, dan obrolan terasa lebih hangat bahkan di pertemuan singkat.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |