Wamentan: Kesehatan Hewan Kunci Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis

1 month ago 48

Liputan6.com, Jakarta Makan Bergizi Gratis (MBG) ditargetkan mampu tersalurkan ke 82,9 juta orang pada akhir 2025 ini. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono menegaskan pentingnya kepastian kesehatan hewan pada persiapannya.

Diketahui, salah satu menu MBG merupakan protein hewani, baik dalam bentuk telur maupun daging ayam hingga hasil olahan hewan lainnya. Maka, kesehatan hewan menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan.

"Ketika kita berbicara tentang protein hewani, kesehatan hewan menjadi sangat, sangat penting. Itulah mengapa hal ini menjadi prioritas utama di negara kami," kata Sudaryono dalam Konferensi Regional World Organization of Animal Health (WOAH) ke-34, di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Kesehatan hewan akan menghasilkan produk olahan yang juga sehat. Dengan demikian, orang yang mengonsumsinya pun tidak akan terjangkit penyakit.

"Sebagai Wakil Menteri Pertanian, saya ingin menekankan bahwa jumlah dan kualitas protein hewani menjadi sangat penting," tegas dia.

Untuk itu, konferensi internasional soal kesehatan hewan dipandang penting untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis.

"Kami percaya bahwa ketika semua negara bersatu melawan penyakit, dan juga bersatu untuk menyediakan protein hewani berkualitas yang bebas dari penyakit, maka kita bisa mendapatkan daging dan produk hewani berkualitas tinggi, dan bisa memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat," tandasnya.

Mekanisme Cegah Penyebaran Penyakit Hewan

Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengungkapkan Indonesia punya cara alami dalam mengantisipasi penyebaran penyakit hewan. Hal itu merujuk pada negara kepulauan di Indonesia.

Kondisi geografis kepulauan di Indonesia yang menurutnya menjadi satu keuntungan tersendiri. Misalnya, kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan yang beberapa waktu lalu sempat ramai.

"Ketika kita berbicara tentang kesehatan hewan, Indonesia terdiri dari pulau-pulau. Jadi, tentu saja, misalnya untuk penyakit mulut dan kuku, kita bisa melakukan semacam isolasi dengan memanfaatkan kondisi kepulauan ini, pulau demi pulau," ungkap Sudaryono dalam Konferensi Regional World Organization of Animal Health (WOAH) ke-34, di Jakarta, Senin (22/9/2025).

Isolasi Hewan Sakit

Meskipun dia menyadari adanya tantangan transportasi dari kepulauan tersebut, tapi hal ini terap teratasi untuk menjamin konektivitas. Kembali pada kontek penyebaran penyakit hewan, kondisi geografis ini jadi cara untuk mengisolasi hewan yang terjangkit.

"Ketika kita berbicara tentang penyakit, kita bisa memiliki semacam mekanisme isolasi. Jadi, untuk penyakit mulut dan kuku, kita bisa melakukan isolasi," tuturnya.

Mekanisme tersebut juga berhasil menghalau persebaran virus Covid-19 pada pandemi lalu. Sehingga, beberapa lokasi berhasil mencatatkan kasus minimal. "Jadi, saya hanya ingin menunjukkan kepada Anda bahwa negara kami, Indonesia, dalam beberapa hal memiliki mekanisme alami untuk melindungi masyarakat kami dari penyakit, dan juga melindungi hewan-hewan kami dari penyakit," ungkap dia.

Usul 9 Provinsi Bebas PMK

Dalam forum tersebut, Sudaryono turut mengusulkan adanya daerah bebas PMK di Indonesia. Dalam usulannya, ada 9 provinsi yang diajukan.

Dia berharap, WOAH bisa menyetujui hal tersebut. Sehingga dalam waktu dekat, ada 9 provinsi yang mencatatkan status bebas PMK.

"Karena itu kami mengusulkan sembilan provinsi untuk menjadi zona bebas PMK. Ya, jadi, kami berharap bahwa melalui konferensi ini, ketika konferensi ini selesai, izin dan usulan zona yang kami ajukan kepada Anda dapat diterima," tutur dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |