Liputan6.com, Jakarta Kebijakan pemerintah yang mendorong aparatur sipil negara (ASN) untuk menggunakan transportasi umum mulai menunjukkan dampaknya. Salah satu yang merasakannya adalah PT KAI Commuter, yang mencatat peningkatan jumlah penumpang KRL harian sejak kebijakan tersebut diterapkan.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, mengungkapkan bahwa setiap hari Rabu—yang ditetapkan sebagai hari penggunaan transportasi publik bagi ASN—terjadi lonjakan volume penumpang.
“Ya, jadi memang berdampak, ya. Setiap hari Rabu kami merasakan adanya peningkatan volume. Biasanya di angka 1 juta, tapi di bulan April–Mei ini kami juga menyentuh angka 1.100.000 penumpang. Imbauan untuk naik transportasi umum ini kan tersebar, ya—ada MRT, LRT, TransJakarta. Tergantung akses dari ASN itu sendiri,” ujar Asdo saat ditemui usai menjajal Kereta Rel Listrik (KRL) baru tipe CLI-125 di Jakarta, Minggu (1/6/2025).
Operasikan KRL Baru
Adapun KAI Commuter baru saja mengoperasikan KRL baru tipe CLI-125 yang memiliki kapasitas angkut penumpang lebih besar dibandingkan armada sebelumnya.
Asdo menyebut, kereta ini mampu mengangkut hingga 3.400 penumpang dalam satu kali perjalanan—meningkat sekitar 8 persen dibandingkan kapasitas kereta lama.
“Persentasenya kurang lebih 8 persen lebih banyak dari sebelumnya. Lebar keretanya pun berbeda. Dimensinya menyerupai kereta jarak jauh, sesuai dengan regulasi kereta api yang berlaku,” jelasnya.
Kereta Baru Antisipasi Krisis Armada
Lebih lanjut, Asdo menjelaskan bahwa pengadaan kereta baru ini merupakan bagian dari langkah antisipasi KAI Commuter terhadap potensi krisis kekurangan armada, yang diperkirakan terjadi pada semester II tahun 2024 hingga semester I tahun 2025.
Proses pengadaan CLI-125 telah dimulai sejak 2022 dengan dukungan penuh dari para pemegang saham dan sejumlah kementerian seperti Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves).
“Sejak 2022 kami mulai mempersiapkan pengadaan kereta-kereta baru. Pada 2023, kami mendapat dukungan penuh dari pemegang saham, KAI, dan kementerian terkait seperti Keuangan, BUMN, Marves, dan lainnya. Itu yang memungkinkan KAI Commuter memesan kereta dengan teknologi terbaru,” ungkapnya.
Kereta CLI-125 yang mulai dikontrak pada 31 Januari 2024, tiba di Indonesia tepat setahun kemudian. Sebelum dioperasikan, kereta ini telah menjalani serangkaian uji coba dan sertifikasi, termasuk uji jalan sejauh minimal 4.000 kilometer, sesuai ketentuan dari Kementerian Perhubungan.
Kurangi Kepadatan di Jam Sibuk
Asdo menambahkan, rangkaian CLI-125 terdiri dari 12 kereta (SF12) dengan kapasitas sekitar 289 penumpang per kereta, total mencapai 3.400 penumpang. Kehadiran armada ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan, terutama pada jam sibuk pagi (06.00–08.00) dan sore (16.00–20.00).
Untuk tahap awal, dua trainset akan dioperasikan di lintas Bogor dan satu trainset di lintas Cikarang. Pemilihan lintasan ini didasarkan pada volume penumpang tertinggi sepanjang Januari hingga April 2025, yakni 48,6 juta penumpang di Bogor Line dan 26,5 juta di Cikarang Line.
“Mudah-mudahan ini bisa mengurangi kepadatan, terutama saat jam-jam sibuk. Selama ini masyarakat merasakan kepadatan luar biasa antara pukul 6 hingga 8 pagi—berdesak-desakan,” pungkasnya.