Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan bahwa pihaknya menyadari standar penyiaran di masa depan akan sepenuhnya berbasis IP, dalam memaksimalkan penggunaan infrastruktur penyiaran tradisional seperti DVB-T2 dan DVB-S2.
Protokol distribusi berbasis Internet seperti DVB-I dan DVB-NIP serta turunannya akan mempelopori hal tersebut.
Sebagai informasi, DVB-I (DVB Interactive) dan DVB-NIP (DVB Native IP) adalah dua standar yang dikembangkan oleh DVB (Digital Video Broadcasting) untuk melakukan transisi dari penyiaran tradisional ke sistem penyiaran berbasis IP yang lebih modern dan fleksibel.
DVB-I berfungsi sebagai lapisan aplikasi untuk penyiaran interaktif, sementara DVB-NIP memungkinkan penyiaran untuk beroperasi sepenuhnya berdasarkan protokol IP.
Maka dari itu, Komdigi telah menyiapkan strategi nasional dalam mengadopsi teknologi DVB pada industri penyiaran dalam negeri.
Peninjau Kebijakan Teknis Direktorat Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Andi Zulkifli mengungkapkan bahwa strategi adopsi nasional pertama adalah menyusun peta jalan nasional guna menciptakan panduan komprehensif untuk masa depan penyiatan.
“(Kedua), dengan koordinasi, diplomasi teknologi dan partisipasi global (untuk) membangun kolaborasi dan posisi Indonesia di kancah global,” papar Andi Zulkifli dalam kegiatan ATVSI Workshop ‘DVB-I and DVB-NIP’ di Jakarta, Senin (2/5/2025).
Strategi ketiga, adalah membentuk Regulation Sandbox pada adopsi teknologi DVB ketika akan menguji standar baru seperti DVB family dalam lingkungan terkontrol.
Selanjutnya, adalah menyusun dan terus memperbarui kurikulum dan literasi penyiaran guna meningkatkan kapasitas SDM untuk teknologi masa depan.
“Kita melihat bahwa konsolidasi strategi nasional ini penting. Jadi tidak cuman Komdigi saja, tetapi kiya melibatkan rekan-rekan kita dari KPI, Industri, Akademisi, Asosiasi, dan mungkin juga beberap startup. Peta jalan juga harus menyebabkan rekan-rekan dari DVB yang memiliki atau yang membangun standar. Kita nggak bisa berdiri sendiri,” jelas Zulkifli.