Prediksi Kurs Dolar AS 3 Juni 2025, Rupiah Bakal Menguat Lagi?

5 days ago 47

Liputan6.com, Jakarta Rupiah mengalami penguatan memasuki awal bulan pada Senin, 2 Juni 2025. Rupiah ditutup menguat 73 point sebelumnya sempat menguat 80 point di level Rp16.253 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp16.296.

“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp16.200 - Rp16.250,” ungkap pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (2/6/2025).

Penguatan Rupiah pada hari Senin (2/6) terjadi bersamaan dengan penguatan Dolar AS (USD). Penguatan tersebut juga terjadi di tengah kekhawatiran akan eskalasi perang dagang AS-Tiongkok meningkat, setelah Presiden Donald Trump menuduh Tiongkok melanggar kesepakatan dagang baru-baru ini, yang ditegur Beijing.

“Pasar juga terguncang oleh kenaikan tarif impor baja dan aluminium Trump, yang membuat investor tidak yakin atas kebijakan AS,” kata Ibrahim.

Perang Rusia vs Ukraina

Adapun meningkatkan ketegangan militer antara Rusia dan Ukraina menjelang perundingan damai, juga membebani sentimen, sementara laporan menunjukkan bahwa Washington sedang mempertimbangkan tarif dagang yang ditujukan ke Tiongkok dan India untuk mengurangi pembelian minyak Rusia.

Adapun penolakan tegas Tiongkok terhadap tuduhan Trump bahwa negara itu telah melanggar ketentuan kesepakatan dagang pertengahan Mei yang ditandatangani di Jenewa.

“Komentar tersebut, ditambah dengan kritik berulang China terhadap kontrol AS pada industri chipnya, memicu kekhawatiran yang meningkat bahwa hubungan dagang antara keduanya memburuk, dan bahwa tidak ada kesepakatan perdagangan yang langgeng akan tercapai dalam waktu dekat,” Ibrahim menyoroti.

Selain itu, sektor manufaktur China menyusut untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Mei, karena pesanan luar negeri tetap berada di bawah tekanan dari tarif impor AS.

“Lemahnya PMI non-manufaktur juga menunjukkan bisnis domestik berada di bawah tekanan, menyoroti sedikit perbaikan dalam tren disinflasi China yang terus-menerus(“ papar Ibrahim.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |