Sumatera Barat Capai 100% Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang juga merupakan tanah kelahiran Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta, telah berhasil menunjukkan langkah signifikan dalam program percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.

Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono yang juga menjabat sebagai Koordinator Ketua Pelaksanaan Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih menyampaikan keberhasilan Sumbar menjadi sorotan dan dapat dijadikan percontohan untuk Kopdes/Kel Merah Putih.

"Keberhasilan ini digambarkan dengan capaian 100 persen penyelesaian Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk pembentukan Kopdes/kel Merah Putih di seluruh 1.265 desa dan kelurahan di Sumbar sebelum akhir Mei 2025,” kata Wamenkop Ferry dalam acara Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih Sumatera Barat, Padang, Jumat (30/5/2025).

Dalam kunjungannya ke Padang, Wamenkop juga mengunjungi Musyawarah Desa Khusus dan menyaksikan secara langsung salah satu penyerahan akte notaris Koperasi Produsen Madu Galo Galo yang bertransformasi menjadi Koperasi Kelurahan Merah Putih Balai Gadang, Sumbar. Hal ini tentunya menandai tonggak penting dalam program nasional Kopdes/Kel Merah Putih.

Program ini, dijalankan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, dan Keppres No.9 Tahun 2025 di mana merupakan kolaborasi besar yang melibatkan 18 Kementerian/Lembaga, termasuk pemerintah non-kementerian, dan seluruh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Indonesia.

Sumbar jadi Contoh Pembentukan Kopdes Merah Putih

Wamenkop menekankan, keberhasilan program ini bukan hanya tanggung jawab Kementerian Koperasi (Kemenkop), melainkan tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan.

Hal ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pembangunan ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Keberhasilan Sumbar, dalam program percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain.

“Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan keadilan ekonomi," tegas Wamenkop.

Pilar Pembentukan Kopdes Merah Putih

Wamenkop Ferry turut menjelaskan dua pilar utama program ini. Pertama, peran koperasi sebagai 'soko guru' perekonomian nasional, sesuai amanat UUD 1945. 

Ferry mengingatkan, koperasi yang dipelopori oleh Mohammad Hatta, merupakan model bisnis yang sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia dan memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang kuat. Kedua, fokus pada pemberdayaan desa,  dengan target pembentukan 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia.

"Program ini bertujuan untuk membebaskan masyarakat desa dari jeratan kemiskinan, rentenir, pinjaman online, dan ketidakadilan ekonomi," tegasnya.

Tak hanya itu, Ferry juga merinci beberapa program unggulan yang akan dijalankan oleh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Yaitu, Unit Simpan Pinjam Syariah, Apotek Desa, Klinik Desa. Kemudian, Toko Kebutuhan Pokok, Gudang dan Keagenan, dan produk pemerintah lainnya. Serta, Fasilitas Kendaraan Operasional, mempermudah mobilitas barang dan distribusi produk.

Selain program-program tersebut, koperasi juga didorong untuk mengembangkan potensi lokal, salah satunya seperti Koperasi Kelurahan Merah Putih Balai Gadang yang diharapkan dapat mengembangan produk turunan dari madu Galo-Galo.

"Maka pentingnya konektivitas dan integrasi teknologi untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Kita juga akan buatkan mock up Kopdes/Kel Merah Putih di Sumatera Barat," pungkasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |