Laba Pertamina Hulu Energi Tembus USD3,12 Miliar di 2024

13 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) membukukan laba bersih sebesar USD3,12 miliar sepanjang tahun 2024. Capaian ini naik 14,51 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar USD2,73 miliar. Kinerja keuangan positif ini sekaligus mencerminkan kekuatan operasional PHE di tengah tantangan fluktuasi harga minyak dan dinamika geopolitik global.

“PHE terus berkomitmen dalam melaksanakan rencana kerja secara optimal dan terus berupaya meningkatkan produksi, guna mensukseskan target swasembada energi sesuai amanat dan visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia," ujar Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/6/2025).

Kinerja apik ini turut ditopang oleh kontribusi seluruh entitas afiliasi, termasuk Regional-1 Sumatera, Regional-2 Jawa, Regional-3 Kalimantan, Regional-4 Indonesia Timur, Regional-5 Internasional, Elnusa, Badak LNG, dan Pertamina Drilling Service Indonesia.

Produksi Migas Melebihi 1 Juta Barel Per Hari

Dari sisi operasional, Subholding Upstream Pertamina ini mencatatkan produksi migas sebesar 1.045 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) sepanjang 2024. Angka ini menempatkan PHE sebagai kontributor utama 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas nasional.

Sejak terbentuknya Subholding Upstream pada 2021, produksi migas PHE tumbuh rata-rata 5 persen per tahun, menunjukkan tren yang stabil dan positif.

Kegiatan Hulu Meningkat, Efisiensi Operasi Terjaga

Selama 2024, PHE menyelesaikan 22 pengeboran sumur eksplorasi, 821 pengeboran sumur pengembangan, serta melakukan 981 workover dan 36.860 aktivitas well services. Secara keseluruhan, kegiatan hulu ini mencatat pertumbuhan tahunan yang signifikan: eksplorasi tumbuh 27,8%, pengembangan 19,1%, dan workover 17,3% dalam tiga tahun terakhir.

Capaian ini didukung inovasi teknologi serta kolaborasi intensif para Perwira Pertamina dan para pemangku kepentingan.

Temuan Cadangan Baru dan Ekspansi Internasional

PHE juga berhasil mencatat temuan sumber daya 2C sebesar 652,19 juta barel setara minyak (MMBOE) sepanjang tahun lalu, meningkat rata-rata 11,3% per tahun sejak 2021. Temuan terbesar berasal dari struktur Tedong (TDG)-001 dan Padang Pancuran (PPC)-1, masing-masing menyumbang 108,05 dan 140,61 MMBOE—temuan terbesar Pertamina dalam 15 tahun terakhir.

PHE juga memperluas eksplorasi dengan menandatangani tiga kontrak wilayah kerja baru: satu blok di Sarawak, Malaysia, dan dua blok di Indonesia, yakni Blok Melati dan Blok North Ketapang. Ketiganya memiliki potensi sumber daya hingga 3,02 miliar barel setara minyak (BBOE).

Komitmen ESG dan Tata Kelola Perusahaan

Dari sisi keberlanjutan, PHE berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 1.186,87 kiloton CO₂e melalui berbagai program dekarbonisasi. Upaya ini membuahkan rating ESG BBB dari MSCI ESG.

PHE juga meraih skor 86,29 dalam penilaian Good Corporate Governance (GCG) dan menyabet sejumlah penghargaan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup: 12 PROPER Emas, 19 PROPER Hijau, dan 4 PROPER Biru.

Mendorong Investasi dan Nilai Tambah Nasional

Dalam rangka mendukung kemandirian energi nasional, PHE terus berinvestasi secara agresif namun terukur. Implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) juga menunjukkan hasil positif, dengan capaian 61,06 persen sepanjang 2024, naik dari 60,19 persen di tahun sebelumnya.

PHE tetap mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang bersih melalui penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berbasis standar ISO 37001:2016.

Dengan landasan operasional dan keuangan yang kuat, PHE terus mengakselerasi langkah menjadi perusahaan migas kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan menjunjung tinggi tata kelola yang baik.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |