Operasi Tambang Nikel Disetop Sementara, Anak Usaha Antam Buka Suara

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta PT Gag Nikel selaku anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam) buka suara atas keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, untuk menyetop sementara operasi tambang nikel milik perseroan di sekitar kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Plt Presiden Direktur PT GAG Nikel, Arya Arditya, menghormati dan menerima sepenuhnya keputusan Bahlil Lahadalia, untuk menghentikan sementara kegiatan operasional tambang nikel perseroan di Pulau Gag, Raja Ampat.

"Kami memahami pentingnya transparansi dan kepatuhan terhadap seluruh regulasi pemerintahan. Khususnya yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat," ujar Arya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/6/2025).

Menurut dia, perseroan telah mengantongi seluruh izin operasi untuk mengeruk nikel di Pulau Gag. Semisal Kontrak Karya (KK) yang sekarang dikenal sebagai Izin Usaha Pertambangan (IUP), hingga Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

"Gag Nikel telah memiliki seluruh perizinan operasi dan menjalankan operasional keberlanjutan sesuai dengan prinsip Good Mining Practices. Kami siap menyampaikan segala dokumen pendukung yang diperlukan dalam proses konfirmasi ke pihak Kementerian ESDM," ungkapnya.

Menurut dia, Gag Nikel juga beroperasi di luar daerah konservasi ataupun Geopark Unesco. Izin operasional yang didapat oleh Gag Nikel termasuk dalam Kawasan Penambangan Raja Ampat di dalam tata ruang daerah.

Koordinasi dengan Pemerintah

"Gag Nikel juga telah berkordinasi intensif dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan untuk mengawasi dan monitoring jalannya operasional tambang," imbuh Arya.

Lebih lanjut, Arya turut menunjukkan komitmen Gag Nikel dalam melaksanakan eksplorasi sekaligus produksi nikel, agar dapat berjalan selaras dengan pelestarian ekosistem dan kesejahteraan komunitas lokal.

"Operasi PT Gag Nikel di Raja Ampat menjadi bukti bahwa tambang dan konservasi bisa berjalan beriringan dengan prinsip tanggung jawab," tegas dia.

Bukti Program Keberlanjutan

Ia memaparkan, sejak mendapatkan izin operasi produksi pada 2017 dan mulai beroperasi di 2018, Gag Nikel telah melaksanakan berbagai program keberlanjutan. Qntara lain:

1. Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS): Sejak 2018 hingga Desember 2024, kami telah merehabilitasi 666,6 hektare DAS, dengan 231,1 hektare tanaman berhasil tumbuh dan sudah serahkan, 150 hektare dalam proses penilaian dan 285 hektare dalam proses perawatan (P2)

Reklamasi Area Tambang

2. Reklamasi Area Tambang: Luas lahan reklamasi mencapai 136,72 hektare (per April 2025), dengan penanaman lebih dari 350.000 pohon, termasuk 70.000 pohon endemik dan lokal, untuk mempercepat pemulihan ekosistem.

3. Konservasi Terumbu Karang: Program transplantasi terumbu karang seluas 1.000 m² dilaksanakan di kawasan pesisir Raja Ampat, dengan monitoring triwulanan oleh tim internal dan pengawasan tahunan bersama Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, sebagai wujud sinergi industri dan akademik.

4. Pemantauan Kualitas Lingkungan: Data sepanjang tahun 2024 menunjukkan bahwa kadar SO₂, NO₂, PM₁₀, dan PM₂.₅ di titik dermaga, tambang, dan lokasi pit tetap jauh di bawah ambang batas. Air limbah tambang memiliki pH stabil (7–8), TSS hanya 5–27 mg/L (baku mutu: 200 mg/L), dan kadar Chromium VI tercatat 0,03–0,07 mg/L (batas: 0,1 mg/L). Tingkat kebisingan di seluruh titik pemantauan tidak melebihi 70 dBA.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |