Liputan6.com, Jakarta Guna menegaskan komitmen dalam hal transparansi informasi sebagai bagian dari prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Pertamina resmi mengubah tampilan desain website-nya. Perubahan itu juga ditujukan untuk memberi kemudahan informasi kepada seluruh pemangku kepentingan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa tampilan wajah desain baru pada website perusahaan merupakan spirit dan energi baru untuk kemudahan masyarakat mengakses informasi mengenai Pertamina.
Selain itu, Fadjar juga mengungkapkan bahwa momentum perubahan tersebut sebagai semangat baru Pertamina dalam akselerasi informasi kepada masyarakat.
“Website Pertamina hadir dengan desain yang cerah, memberikan pengalaman dengan informasi yang lebih tertata rapi serta mudah diakses pengunjung website, dengan Home page yang sederhana dan informatif, memberikan kenyamanan pengunjung website di setiap fitur-fitur informasi,” ungkapnya.
Fadjar pun mengatakan, melalui website, masyarakat dapat mengakses informasi bisnis hulu-hilir Pertamina, laporan tahunan, dan laporan keberlanjutan Pertamina.
Bahkan, ia menyebut, website terbaru terintegrasi dengan Pertamina Group yang di mana masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi Subholding dan Anak Perusahaan Pertamina melalui website Pertamina.
“Dengan inovasi tampilan desain baru, diharapkan website Pertamina juga memberikan layanan informasi yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat,” sebut Fadjar.
Kinerja Cemerlang
Sebelumnya, Pertamina berhasil mencatatkan kinerja cemerlang di bidang finansial maupun operasional.
Pasalnya, di tahun 2024, Pertamina berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD75,33 Miliar atau setara Rp1.194 Triliun, EBITDA senilai USD10,79 Miliar setara Rp171,04 Triliun dan Laba Bersih senilai USD3,13 Miliar atau setara dengan Rp49,54 Triliun.
Sementara itu dari sisi pengembangan bisnis terbarukan, Pertamina menjadi kontributor utama bisnis rendah karbon. Pertamina mengelola 13 wilayah kerja geothermal, PLTGU dan PLTS dengan total kapasitas 2.502,12 Megawatt.
Pertamina juga memproduksi biofuel B35, Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), Pertamax Green 95 dan proyek Used Cooking Oil (UCO) untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Fadjar mengatakan bahwa Pertamina berhasil mencatatkan produksi migas yang melampaui 1 juta barrel setara minyak.
"Capaian ini menempatkan Pertamina sebagai penyumbang utama sektor energi nasional, dengan kontribusi sebesar 69% terhadap produksi minyak nasional dan 37% untuk gas. Di sektor hilir, Pertamina juga berperan besar sebagai kontributor utama dalam produksi bahan bakar minyak (BBM) nasional," katanya.
"Di tahun 2024 produksi migas terjaga solid di angka 1 juta barrel setara minyak. Selain itu, produksi BBM Kilang Pertamina berhasil memenuhi 70% kebutuhan BBM nasional, bahkan kebutuhan avtur dan diesel 100% dipenuhi dari kilang domestik,” jelas Fadjar.
(*)