Asing Investasi Rp 12,3 Triliun Bangun Rusun IKN, Kapan Diresmikan?

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Proyek pembangunan rumah susun di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menarik minat investor asing. Hingga saat ini, nilai investasi asing yang masuk melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) telah mencapai sekitar Rp 12,3 triliun.

"Partisipasi aktif investor internasional ini jadi tanda kepercayaan global," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono saat dimintai keterangan di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dikutip dari Antara, Selasa (27/5/2025).

Pembangunan infrastruktur di Indonesia menawarkan potensi besar. Skema KPBU dinilai sebagai model pembiayaan yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan. Respons positif dari pasar global terhadap model ini memperkuat kepercayaan investor internasional terhadap proyek strategis nasional tersebut.

"Masuknya konsorsium negara-negara mitra bukti nyata kepercayaan dunia internasional terhadap pembangunan IKN," tegasnya.

Terbaru, dua konsorsium investor dari Amerika Serikat dan Korea Selatan menyatakan bergabung sebagai pemrakarsa proyek KPBU di sektor hunian vertikal ini.

Konsorsium asal Korea Selatan yang terdiri dari Samsung C&T dan PT Brantas Abipraya akan membangun 21 menara rumah susun dengan nilai investasi diperkirakan mencapai Rp6,3 triliun.

Sementara itu, konsorsium dari Amerika Serikat yang beranggotakan PJ-IC International, Bee-Invest, Ozturk Holdings, dan Promec Joint Venture, turut menggandeng mitra dari Brunei, Turki, dan Spanyol.

"Estimasi nilai investasi konsorsium itu kisaran Rp 6 triliun untuk pembangunan 20 tower rumah susun," tambah Agung.

6 Perusahaan Swasta Investasi Rp 3,6 Triliun di IKN, Bangun Hotel hingga Sekolah

Sebelumnya, enam perusahaan swasta tandatangani perjanjian kerja sama untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan total nilai investasi mencapai Rp 3,65 triliun. Penandatanganan ini berlangsung pada Rabu (21/05/2025) di Kantor Otorita IKN yang baru beroperasi 3 bulan ini di Nusantara.

Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyampaikan, sampai dengan April 2025, investasi yang telah berjalan di IKN mencapai Rp 62,08 triliun dari 42 perusahaan. Hari ini, jumlah tersebut bertambah dengan kehadiran enam perusahaan baru.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian dan kepercayaan bapak-ibu sekalian untuk berinvestasi di IKN,” ujar Basuki, Rabu (21/5/2025).

Keenam perusahaan yang menandatangani kerja sama berasal dari sektor kuliner, perhotelan, pendidikan, ritel, konstruksi, hingga properti komersial dan residensial. Di bidang kuliner, PT Solusi Harapan Nusantara, yang dikenal melalui brand seperti Bakoel Bamboe dan Katta Coffee & Kitchen, akan membangun pusat kuliner di atas lahan seluas ±1.800 m².

Sementara itu, PT Makmur Berkah Hotel (MBH), anak usaha dari perusahaan publik PT Makmur Berkah Amanda Tbk yang telah mengelola hotel internasional seperti Element by Westin dan Four Points by Sheraton, akan menghadirkan hotel bintang lima di bawah jaringan Marriott International di atas lahan ±2,04 hektare.

Dari sektor pendidikan, hadir PT Australia Independent School (AIS) Nusantara, yang berpengalaman lebih dari 28 tahun dalam pengelolaan sekolah bertaraf internasional di Jakarta dan Bali.

Sekolah Berkapasitas 750 Siswa

AIS akan membangun sekolah berkapasitas 750 siswa dengan kurikulum International Baccalaureate (IB) di lahan seluas ±7.900 m², dengan luas bangunan yang direncanakan mencapai 10.000 m².

Di sektor ritel modern, PT Maxi Nusantara Raya, pelaku utama ritel lokal Kalimantan Timur dengan jaringan swalayan seperti Maxi Swalayan dan Maxi Lux, akan membangun supermarket modern lengkap dengan area kuliner Food & Beverage di atas lahan ±0,21 hektare.

Adapun dua perusahaan nasional di bidang konstruksi turut berpartisipasi dalam pembangunan ruang komersial dan residensial. PT Kreasibeton Nusapersada, perusahaan asal Medan dengan portofolio proyek ikonik seperti JW Marriott Hotel Medan dan Jalan Tol Medan–Kualanamu, akan mengembangkan apartemen, perkantoran swasta, dan supermarket di lahan ±9.342 m².

Kawasan Perkantoran dan Area Komersial

Sedangkan PT Daya Mulia Turangga, yang telah berkecimpung dalam pembangunan jalan, jembatan, dan gedung komersial di seluruh Indonesia selama lebih dari 35 tahun, akan membangun kawasan perkantoran dan area komersial di atas lahan ±2,88 hektare.

Lebih lanjut, Basuki menegaskan, saat ini tengah menunggu pengumuman lelang untuk pembangunan jalan yang akan mendukung aksesibilitas di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

"Sekarang ini kita mulai pada bulan Mei ini menunggu pengumuman lelang, insyaallah tidak ada sanggahan, kita bisa tandatangan kontrak untuk membangun jalan dan fasilitas yang bisa melayani bapak-ibu investor. Setelah itu kita mulai tender lagi untuk legislatif dan yudikatif,” ungkap Basuki.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |