Liputan6.com, Jakarta - Harga emas buatan Antam, UBS, dan Galeri24 stagnan pada Senin, (26/5/2025). Di antara ketiga produk logam mulia itu, emas Antam paling tertinggi.
Emas buatan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berada di posisi Rp 2.002.000 per gram. Demikian juga emas Galeri24 stagnan di posisi Rp 1.925.000 per gram. Selain itu, emas buatan UBS dipatok Rp 1.933.000 per gram.
Berikut rincian harga emas 1 gram hari ini di Pegadaian:
- Emas Antam: Rp 2.002.000 per gram
- Emas UBS: Rp 1.933.000 per gram
- Emas Galeri24: Rp 1.925.000 per gram
Meskipun emas Antam menjadi yang paling mahal di antara ketiganya, kenaikan harga emas UBS dan Galeri24 menunjukkan tren serupa yang mengindikasikan kestabilan pasar logam mulia.
Pegadaian juga menyediakan emas dalam berbagai ukuran, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram, menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan investor.
Pilihan Ukuran dan Harga Emas Beragam
Pegadaian menawarkan emas batangan dengan ukuran yang bervariasi, dari ukuran kecil hingga besar. Emas Antam dan Galeri24 tersedia dalam ukuran hingga 1.000 gram (1 kilogram), sedangkan UBS tersedia hingga 500 gram. Berikut contoh harga dari beberapa ukuran lainnya:
Contoh Harga dan Ukuran Lainnya:
- Harga emas Antam ukuran 5 gram: Rp 9.774.0000
- Harga emas UBS ukuran 5 gram: Rp 9.476.000
- Harga emas Galeri24 ukuran 5 gram: Rp 9.411.000
Pilihan ukuran yang beragam ini memberikan fleksibilitas bagi masyarakat untuk berinvestasi sesuai kemampuan finansial, baik untuk tujuan tabungan jangka panjang maupun kebutuhan jangka pendek.
Emas Tetap Jadi Pilihan Investasi Aman
Kenaikan harga emas hari ini mencerminkan daya tarik logam mulia sebagai aset lindung nilai di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik. Permintaan pasar yang meningkat menjadi pendorong utama pergerakan harga. Masyarakat dan investor yang ingin mengamankan kekayaan atau menghindari depresiasi nilai mata uang masih menjadikan emas sebagai salah satu instrumen investasi paling stabil.
Pegadaian, sebagai salah satu institusi keuangan terpercaya di Indonesia, menyediakan kemudahan pembelian emas melalui layanan tunai maupun cicilan. Dengan tren harga yang cenderung naik, hari ini bisa menjadi momentum tepat untuk memulai atau menambah portofolio investasi emas.
Prediksi Harga Emas Pekan Ini, Siap-Siap Gapai Level Ini
Sebelumnya, harga emas terus menunjukkan performa mengesankan dan berhasil menembus level USD 3.300 per ons. Kenaikan ini terjadi seiring kembali memanasnya ketegangan perdagangan global, yang membuat investor melirik emas sebagai aset aman.
Melansir Kitco News, Minggu (25/5/2025), harga emas dunia memulai minggu ketiga Mei 2025 di level USD 3.217,90 per ons. Tidak butuh waktu lama, logam mulia ini langsung melesat ke atas USD 3.240 lalu sempat turun ke USD 3.210.
Sesi perdagangan di Eropa sempat mendorong harga emas hingga USD 3.246 per ons. Namun, setelah itu harga bergerak dalam kisaran sempit USD 15 sepanjang Senin.
Momentum sesungguhnya datang pada Selasa pagi waktu Amerika Utara. Harga emas kembali melonjak melewati batas USD 3.246 dan sempat menyentuh angka hampir $3.300 sebelum penutupan pasar Amerika.
Menurut survei mingguan Kitco News, sentimen pelaku industri terhadap emas tetap positif untuk pekan depan. Sementara itu, investor ritel juga kembali menunjukkan kecenderungan membeli (bias bullish) setelah melihat performa solid logam kuning ini.
Faktor Pendorong: Ketidakpastian Global dan Kebijakan Pemerintah
Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan mengungkapkan bahwa emas saat ini sedang dalam fase konsolidasi dan siap untuk naik lebih tinggi lagi. Ia menambahkan,
"Pergerakan itu seharusnya dibantu oleh penurunan peringkat obligasi pemerintah AS dari Aaa ke Aa1 oleh Moody's serta apa yang tampaknya akan segera disahkannya RUU Besar yang Indah yang sarat dengan pengeluaran defisit,” kata Checkan.
Checkan juga menambahkan, jika emas dan perak naik menjelang akhir pekan panjang, biasanya itu menjadi sinyal kenaikan lebih lanjut.
"Investor ingin masuk pasar sebelum libur panjang, karena pergerakan harga biasanya lebih ekstrem saat volume perdagangan menurun," ujar dia.
Perang Dagang Picu Reli Harga Emas
Colin Cieszynski dari SIA Wealth Management menyatakan bahwa konflik dagang yang kembali memanas menjadi alasan utama untuk optimisme terhadap emas. Menurutnya, dengan Trump berbicara keras tentang tarif sekali lagi, saya optimis terhadap Emas untuk minggu-minggu mendatang.
Hal senada diungkapkan James Stanley dari Forex.com. Ia menyebut bahwa belum ada tanda-tanda kuat bahwa tren naik emas telah berakhir.
"Saya pikir USD 3.500 adalah level utama mengingat pergerakan harga spot yang tidak menentu dan itulah harga yang harus dikalahkan oleh para investor sebelum kita bisa memikirkan kenaikan ke USD 4.000,” tuturnya.
Panduan Investasi Saat Perang Dagang Kembali Memanas
Adam Button, Kepala Strategi Mata Uang di Forexlive.com, menekankan bahwa emas kembali menjadi aset pilihan di tengah kekhawatiran terhadap tarif dan ketegangan dagang.
"Perang dagang kembali terjadi, dan emas adalah perdagangan perang dagang," ujarnya.
Menurut Button, pasar kini lebih memahami pola pergerakan emas saat konflik dagang terjadi. Pada awal perang dagang dulu, emas sempat dijual saat aset berisiko anjlok. Namun kini investor semakin terbiasa membeli emas sebagai perlindungan, sekaligus menjual dolar AS.