Harga Emas Perhiasan Hari Ini 26 Mei 2025

3 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia terpangkas pada Senin, (26/5/2025) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan batas waktu 9 Juli 2025 untuk kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa.

Mengutip CNBC, harga emas spot melemah 0,3% menjadi USD 3.346,59 per ounce pada pukul 03.12 GMT. Harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) terperosok 0,6% menjadi USD 3.345,70.

“Ada semacam kelegaan di pasar setelah jeda tarif di Uni Eropa dan kami melihat emas melemah,” tutur Analis Capital.com, Kyle Rodda.

Namun, Klye menuturkan, trennya masih positif untuk emas karena tindakan Amerika Serikat (AS) yang juga berdampak pada mereka, dan itu dapat berdampak negatif pada dolar AS dan aset AS. Ia menambahkan, sebagian besar bank sentral beralih dari dolar AS ke emas.

Pada Minggu, 25 Mei 2025, Trump kembali menarik ancamannya untuk mempercepat tarif 50% atas impor dari Uni Eropa setuju untuk memperpanjang batas waktu pembicaraan perdagangan hingga 9 Juli setelah kepada badan eksekutif Uni Eropa mengatakan, blok itu membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan yang baik.

Lalu bagaimana dengan harga emas perhiasan dari berbagai toko?

Untuk diketahui, kenaikan atau penurunan harga emas perhiasan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk permintaan dari industri perhiasan global, fluktuasi nilai tukar rupiah, serta kebijakan bank sentral dalam mengelola cadangan emas.

Berikut ini daftar harga emas perhiasan yang dijual Raja Emas Indonesia, dan Laku Emas Senin, 26 Mei 2025:

Kadar Karat Harga per Gram di Raja Emas

  • K24* Rp 1.660.000
  • K24 Rp 1.550.000
  • K23 Rp 1.377.000
  • K22 Rp 1.317.000
  • K21 Rp 1.259.000
  • K20 Rp 1.198.000
  • K19 Rp 1.138.000
  • K18 Rp 1.078.000
  • K17 Rp 1.018.000
  • K16 Rp 958.000
  • K15 Rp 899.000
  • K14 Rp 839.000
  • K13 Rp 779.000
  • K12 Rp 720.000
  • K11 Rp 660.000
  • K10 Rp 600.000
  • K9 Rp 540.000
  • K8 Rp 480.000
  • K7 Rp 420.000
  • K6 Rp 360.000
  • K5 Rp 300.000 

Laku Emas

  • 24K (99%) Rp. 1.559.000
  • 23K Rp. 1.384.000
  • 22K Rp. 1.327.000
  • 21K Rp. 1.270.000
  • 20K Rp. 1.208.000
  • 19K Rp. 1.146.000
  • 18K Rp. 1.084.000
  • 17K Rp. 1.022.000
  • 16K Rp. 960.000
  • 15K Rp. 898.000
  • 14K Rp. 839.000
  • 13K Rp. 780.000
  • 12K Rp. 718.000
  • 11K Rp. 656.000
  • 10K Rp. 596.000
  • 9K Rp. 534.000  

Prediksi Harga Emas Pekan Ini, Siap-Siap Gapai Level Ini

Sebelumnya, harga emas terus menunjukkan performa mengesankan dan berhasil menembus level USD 3.300 per ons. Kenaikan ini terjadi seiring kembali memanasnya ketegangan perdagangan global, yang membuat investor melirik emas sebagai aset aman.

Melansir Kitco News, Minggu (25/5/2025), harga emas dunia memulai minggu ketiga Mei 2025 di level USD 3.217,90 per ons. Tidak butuh waktu lama, logam mulia ini langsung melesat ke atas USD 3.240 lalu sempat turun ke USD 3.210.

Sesi perdagangan di Eropa sempat mendorong harga emas hingga USD 3.246 per ons. Namun, setelah itu harga bergerak dalam kisaran sempit USD 15 sepanjang Senin.

Momentum sesungguhnya datang pada Selasa pagi waktu Amerika Utara. Harga emas kembali melonjak melewati batas USD 3.246 dan sempat menyentuh angka hampir $3.300 sebelum penutupan pasar Amerika.

Menurut survei mingguan Kitco News, sentimen pelaku industri terhadap emas tetap positif untuk pekan depan. Sementara itu, investor ritel juga kembali menunjukkan kecenderungan membeli (bias bullish) setelah melihat performa solid logam kuning ini.

Faktor Pendorong: Ketidakpastian Global dan Kebijakan Pemerintah

Presiden dan COO Asset Strategies International, Rich Checkan mengungkapkan bahwa emas saat ini sedang dalam fase konsolidasi dan siap untuk naik lebih tinggi lagi. Ia menambahkan, 

"Pergerakan itu seharusnya dibantu oleh penurunan peringkat obligasi pemerintah AS dari Aaa ke Aa1 oleh Moody's serta apa yang tampaknya akan segera disahkannya RUU Besar yang Indah yang sarat dengan pengeluaran defisit,” kata Checkan.

Checkan juga menambahkan, jika emas dan perak naik menjelang akhir pekan panjang, biasanya itu menjadi sinyal kenaikan lebih lanjut. 

"Investor ingin masuk pasar sebelum libur panjang, karena pergerakan harga biasanya lebih ekstrem saat volume perdagangan menurun," ujar dia.

Perang Dagang Picu Reli Harga Emas

Colin Cieszynski dari SIA Wealth Management menyatakan bahwa konflik dagang yang kembali memanas menjadi alasan utama untuk optimisme terhadap emas. Menurutnya, dengan Trump berbicara keras tentang tarif sekali lagi, saya optimis terhadap Emas untuk minggu-minggu mendatang.

Hal senada diungkapkan James Stanley dari Forex.com. Ia menyebut bahwa belum ada tanda-tanda kuat bahwa tren naik emas telah berakhir. 

"Saya pikir USD 3.500 adalah level utama mengingat pergerakan harga spot yang tidak menentu dan itulah harga yang harus dikalahkan oleh para investor sebelum kita bisa memikirkan kenaikan ke USD 4.000,” tuturnya.

Panduan Investasi Saat Perang Dagang Kembali Memanas

Adam Button, Kepala Strategi Mata Uang di Forexlive.com, menekankan bahwa emas kembali menjadi aset pilihan di tengah kekhawatiran terhadap tarif dan ketegangan dagang. 

"Perang dagang kembali terjadi, dan emas adalah perdagangan perang dagang," ujarnya.

Menurut Button, pasar kini lebih memahami pola pergerakan emas saat konflik dagang terjadi. Pada awal perang dagang dulu, emas sempat dijual saat aset berisiko anjlok. Namun kini investor semakin terbiasa membeli emas sebagai perlindungan, sekaligus menjual dolar AS.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |