Lewat Desa BRILiaN, Usaha Camilan Asal Sleman Ini Didorong Jadi Produk Oleh-Oleh Unggulan

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta Lewat program pemberdayaan Desa BRILiaN, BRI konsisten memperkuat peran strategisnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis ekosistem. Salah satu desa binaan yang menunjukkan capaian positif adalah Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Desa yang masuk dalam 40 besar Desa BRILiaN tahun 2023 ini memiliki posisi geografis strategis. Terletak di lereng Gunung Merapi dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah di sisi utara. Dengan luas sekitar 14.300 m², desa ini menjadi penghubung antara kawasan wisata alam dan sentra UMKM masyarakat.

Salah satu usaha UMKM Slondok Renteng Pak Mul menjadi bagian dari ekosistem Desa BRILiaN. UMKM milik Purwanto itu menunjukkan perkembangan sebagai produsen camilan tradisional dengan produk andalan berupa slondok yang berbahan dasar singkong, di mana kini menjadi salah satu oleh-oleh dari Kalurahan Hargobinangun.

Selain slondok, usaha ini juga memproduksi keripik enthik, camilan lain yang digemari sebagai teman bersantai maupun buah tangan wisatawan.

“Usaha ini awalnya dirintis oleh kakek saya pada dekade 1960-an, lalu diteruskan orang tua. Saya sendiri mulai terlibat setelah lulus SMA pada tahun 2008,” ujar Purwanto.

Catat Peningkatan Signifikan

Produk camilan ini dipasarkan melalui jaringan reseller yang mengambil langsung dari lokasi produksi, kemudian disalurkan ke berbagai pusat oleh-oleh di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain itu, produk juga tersedia untuk konsumen yang datang langsung.

Sejak ditetapkan sebagai bagian dari program Desa BRILiaN, desa ini mencatat peningkatan signifikan dalam kunjungan wisatawan yang berdampak langsung pada penjualan produk UMKM lokal.

“Sejak menjadi Desa BRILiaN, terjadi peningkatan jumlah wisatawan ke desa ini. Hal itu terasa dampaknya ke penjualan, karena produk kami memang dibeli sebagai oleh-oleh. Kami juga sudah menggunakan QRIS BRI untuk mempermudah transaksi,” ujarnya.

Program Desa BRILiaN sendiri dikembangkan untuk membangun desa yang tangguh, produktif, dan berdaya saing melalui penguatan pada empat aspek utama. Pertama, BUMDesa sebagai motor penggerak ekonomi desa. Kedua, Digitalisasi dalam bentuk penerapan produk dan aktivitas keuangan berbasis teknologi.

Ketiga, Sustainability, yakni mendorong desa agar mampu membangun secara berkelanjutan. Dan keempat, Innovation, yang menumbuhkan budaya kreatif dalam menciptakan solusi berbasis potensi lokal.

Usaha Slondok Renteng Pak Mul berkembang dalam ekosistem pemberdayaan desa, dengan dukungan dari instansi pemerintah dan karena lokasinya berada di wilayah yang menjadi bagian dari program Desa BRILiaN yang diinsiasi BRI.

Kini, usaha tersebut mampu mencatatkan omzet puluhan juta rupiah per bulan, yang digunakan untuk menunjang operasional produksi serta kebutuhan sehari-hari.

Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa program Desa BRILiaN merupakan program yang strategis dan berdampak.

“Desa BRILiaN merupakan program strategis BRI dalam menciptakan ekosistem ekonomi desa yang inklusif, berdaya saing, dan berbasis potensi lokal," tegasnya.

"Melalui pendekatan digitalisasi dan penguatan kapasitas pelaku usaha, BRI ingin memastikan setiap desa binaan dapat memberikan dampak ekonomi yang nyata dan berkelanjutan,” jelas Hendy.

(*)

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |