Liputan6.com, Jakarta Menjelang kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan kesiapannya dalam memastikan kondisi infrastruktur di kawasan Candi Borobudur tetap optimal.
Menteri PU, Dody Hanggodo menyebut kunjungan Presiden Emmanuel Macron direncanakan berlangsung pada akhir Mei 2025. Lokasi yang akan didatangi selain Akademi Militer adalah Candi Borobudur, yang menjadi simbol budaya penting bagi Indonesia.
"Saya minggu lalu, weekend lalu, sudah ke Candi Borobudur, dan memastikan pekerjaan infrastruktur yang ada di sekitar Candi Borobudur, maupun yang ada di dalam sekitar Candi, masih ter-manage dengan baik," ujar Dody.
Siap Beri Dukungan
Kementerian PU, lanjut Dody, juga siap memberikan dukungan apabila pengelola Candi Borobudur yang saat ini berada di bawah Injourney membutuhkannya.
Ia menegaskan persiapan ini tidak hanya mencerminkan peran sebagai tuan rumah, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap kebudayaan Indonesia.
"Karena kunjungan ini, bukan hanya sebagai kami sebagai tuan rumah, tapi adalah menunjukkan juga ketinggian budaya bangsa Indonesia," kata Menteri PU.
Penataan Kawasan Luar Candi
Dalam kesempatan yang sama, Dody menegaskan keterlibatan Kementerian PU di Borobudur hanya sebatas penataan kawasan luar, tanpa masuk ke dalam struktur utama candi.
Hal ini karena kawasan inti Borobudur merupakan kewenangan Kementerian Kebudayaan dan pengelola Injourney.
Dody menambahkan, kunjungannya ke Borobudur akhir pekan lalu juga bertujuan memeriksa kelayakan infrastruktur seperti jalan yang akan dilalui tamu negara.
Ia tidak merinci agenda pembicaraan antara Presiden Prabowo dan Presiden Macron, namun optimistis kunjungan ini akan berdampak positif bagi Indonesia.
Candi Borobudur Dipasang Eskalator
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi membenarkan adanya pemasangan eskalator di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Menurut dia, pemasangan eskalator ini dalam rangka menyambut kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Candi Borobudur pada 29 Mei 2025.
"Jadi kita mungkin, negara kita, pemerintah kita, tanggal 28 atau 29 akan menerima kunjungan kenegaraan dari negara yang sangat penting, negara Perancis. Dan ada permintaan dari pemerintah Perancis, Presiden Macron ingin mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur," jelas Hasan di Kantor PCO Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).
Dia menjelaskan pemerintah menyiapkan sejumlah fasilitas untuk memudahkan kunjungan Presiden Macron ke Candi Borobudur, salah satunya eskalator. Hal ini dikarenakan Candi Borobudur memiliki ketinggian 35 meter dari dasar hingga puncak, sementara waktu kunjungan Presiden Macron sangat terbatas.
"Jadi Presiden Perancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas. Bukan kayak kita kalau liburan ke Borobudur seharian di situ. Waktunya ketat, waktunya terbatas, sehingga juga disiapkan fasilitas untuk memudahkannya agar bisa menapaki setiap tingkat yang ada di Borobudur," ujarnya.
Hasan menuturkan pemerintah menyiapkan jalan setapak yang tak memakai tangga untuk sampai ke lantai 4 Candi Borubudur. Kemudian, ada stair lift untuk mencapai lantai 5 hingga 8 Candi Borobudur.
"Stair lift itu kalau di rumah-rumah biasanya dipayang di pinggiran tangga untuk bawa orang untuk naik ke lantai berikutnya. Jadi dari lantai 5 ke lantai 8 mungkin nanti pakai, atau sampai lantai 7 itu nanti pakai stair lift supaya waktunya lebih efisien. Supaya waktunya lebih memungkinkan," tuturnya.
"Dan sampai di atas kan tetap dalam kunjungan kenegaraan ya, kalau kita naik tangga ke lantai 12 ini kan keringat muncur, dalam keadaan kecapean bisa kusut. Ini untuk lebih proper aja saja sebagai sebuah kunjungan kenegaraan," sambung Hasan.