Liputan6.com, Jakarta Pengamat pasar, Ibrahim Assuaibi memaparkan prediksi harga emas dunia akan terkoreksi, meski koreksi tidak terlalu dalam.
Seperti diketahui, harga emas dunia saat ini dipatok di kisaran USD 3.330.
“Ada kemungkinan besar kalau terkoreksi itu di USD 3.305. Kemudian kalau seandainya kembali menguat, (harga emas dunia) akan lari ke USD 3.389,” ungkap Ibrahim kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Dia menjelaskan, fundamental yang mempengaruhi harga emas dunia fluktuatif salah satunya adalah pernyataan dari Federal Reserve yang memperingatkan bahwa ada risiko stagflasi pada ekonomi AS dari tarif Trump.
Pejabat The Fed juga mengisyaratkan tidak akan mengubah suku bunga pada bulan September di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global.
“(Faktor) iti yang membuat harga emas mengalami koreksi,” jelas Ibrahim.
Penundaan Tarif Impor
Adapun Presiden AS Donald Trump yang memutuskan untuk menunda pemberlakukan tarif impor sebesar 50% terhadap Eropa.
Namun di hari Minggu pernyataan tersebut dicampur kembali oleh Trump bahwa ia telah setuju untuk menghentikan sementara biaya impor tersebut. Artinya apa? Pernyataan Trump tidak bisa dijadikan sebagai alat yang pasti karena (terus berubah),” papar Ibrahim.
“Ini pun juga harus kita awasi secara ketat pernyataan-pernyataan dari Trump tentang masalah perang dagang,” lanjutnya.
Faktor Pasar Eropa
Adapun faktor ketegangan perang di Eropa yang juga mendorong emas untuk menguat. Ketegangan ditandai dengan serangan Rusia di wilayah di kota-kota besar di Ukraina yang menuai kecaman. Ya
Adapun Israel yang terus melakukan genosida di Jalur Gaza, dengan kemungkinan melakukan penyerangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir di Iran.
“Ini yang membuat harga emas yang kemarin sempat mengalami penguatan sehingga dalam transaksi di awal minggu ini terjadi koreksi, bahkan terjadi cap down karena pernyataan Trump di hari Jumat dan Minggu yang berbeda-beda membuat investor sedikit taking profit.Tetapi saya masih optimis bahwa harga emas dunia masih akan terus mengalami penguatan menuju level USD 3.400,” Ibrahim menyebutkan.
Harga Emas Hari Ini Makin Berkilau, Pasar Tunggu Sinyal The Fed
Sebelumnya, arga emas dunia melanjutkan reli penguatannya di awal pekan ini setelah mencatat lonjakan signifikan pada hari Jumat lalu.
Kenaikan hampir 2% secara harian dan lebih dari 5% secara mingguan menandai kembalinya minat pasar terhadap aset safe haven.
Pada perdagangan hari Senin (26/5/2025), harga emas dunia sempat terkoreksi di awal sesi Asia hingga menyentuh USD 3.335 karena aksi ambil untung dan meredanya kekhawatiran perang dagang setelah Presiden AS Donald Trump menunda rencana penerapan tarif tambahan terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli.
"Namun, harga kembali stabil di atas USD 3.340 saat sesi Eropa dimulai, menunjukkan bahwa tekanan beli masih cukup kuat," tutur Analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, dalam keterangan tertulis.
Katalis Utama
Katalis utama penguatan emas datang dari melemahnya Dolar AS setelah keputusan penundaan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Langkah ini menenangkan pasar untuk sementara, tetapi sentimen terhadap kondisi fiskal AS tetap negatif.
Penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s menjadi ‘Aa1’ turut menambah tekanan pada greenback, sekaligus mendorong harga logam mulia yang dihargai dalam Dolar AS.